Praktik Pembacaan Surah al-Isra Ayat 79-82 pada Waktu Duha di Pesantren Hidayatul Islamiyah Kecamatan Meukek Aceh Selatan

Tradisi awal pembacaan Surah al-Isra oleh Nabi Saw. dilakukan pada malam hari yang dibaca secara keseluruhan ayat sebelum Nabi Saw. tidur. Hal ini berbeda dengan fenomena yang terjadi di Pesantren Hidayatul Islamiyah, mereka hanya mengamalkan empat ayat dari Surah al-Isra yaitu ayat 79-82 yang dibaca pada waktu duha. Berdasarkan fenomena ini peneliti mengkaji praktik, pemahaman guru dan santriwati serta pemaknaan dari pembacaan tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi lapangan. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pembacaan Surah al-Isra ayat 79-82 dilakukan secara berjamaah setelah salat duha yang diikuti dengan bacaan zikir dan doa-doa lainnya. Pemahaman guru terhadap keempat ayat tersebut sejalan dengan penafsiran mufasir, namun tidak sempurna. Sedangkan pemahaman santriwati terhadap kandungan ayat tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu pemahaman berdasarkan terjemahan lafaznya saja, dan pemahaman penafsiran ayat secara umum. Pemahaman mereka juga sejalan dengan penafsiran mufasir dan pemahaman gurunya. Adapun pemaknaan dari praktik pembacaan Surah al-Isra ayat 79-82 diantaranya memberikan ketentraman dan kepasrahan diri kepada Allah Swt, kemudahan dalam menuntut ilmu, kelancaran rezeki dan kedekatan diri dengan Allah Swt. serta istikamah dalam beribadah.