Penyelesaian Jarimah Perzinaan Secara Hukum Adat (Studi Kasus Perkara Adat Kecamatan Syiah Kuala)

Perbuatan zina adalah jarimah yang konsekuensi secara hukum jelas tertera dalam Qanun Aceh. Kasus jarimah yang di sorot adalah kasus yang terjadi di Rukoh dalam beberapa kurun waktu, di mana penyelesaian yang diketahui berakhir dengan dinikahkan antara pasangan pelaku. Hal ini menjadi pusat perhatian utamanya dalam penelitian, melihat bagaimana sistematika hukuman yang diberlakukan sehingga menghasilkan output konskuensi demikian. Penelitian ini kemudian menyasar pertanyaan penelitian terkait bagaimana penyelesaian jarimah di Gampong Rukoh, bagaimana pertimbangan aparatur Gampong terkait bentuk penyelesaian, dan melihat bagaimana perspektif Qanun Aceh terhadap bentuk penyelesaian tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif, dan data yang dikumpulkan dengan cara melakukan observasi dan wawancara terhadap informan kunci. Hasil dari penelitian ini adalah, menyimpulkan bahwa kasus yang selama ini ditemukan di Rukoh diselesaikan secara adat, yaitu dengan cara mengamankan ke kantor Gampong untuk mediasi, dan membayar sejumlah denda, serta ada yang dinikahkan. Proses penyelesaian tersebut juga dikarenakan untuk menjaga nama baik Gampong, agar berita tidak tersebar. Dinikahkan dikarenakan tidak dapat dibuktikan bahwa kasus yang ditangkap adalah kasus zina, jika didasari dengan kecukupan syarat pembuktian pidana. Adapun penyelesaian dengan cara dinikahkan adalah bentuk dari penyelesaian terhadap perselisihan antara pihak keluarga pasangan, bukan hukuman terhadap zina. Keselarasan implementasi penyelesaian jarimah yang dilakukan di Rukoh sudah sesuai dengan Qanun Aceh.