Kewajiban Penyegeraan Pendaftaran Haji (Analisis Fatwa MUI Nomor 5 Tahun 2020)

Berdasarkan informasi dari Susenas 2017, terdapat sekitar 13 juta muslim Indonesia yang sudah tergolong mampu secara ekonomi untuk daftar haji, tetapi tidak mendaftarkan diri untuk haji, untuk menanggapi hal ini MUI berfatwa wajib segera mendaftar bagi orang berusia 60 tahun, khawatir habis biaya dan qada haji. Kemudian MUI menetapkan keharaman bagi mereka menunda pendaftaran. Pertanyaan penelitian adalah: bagaimana pertimbangan MUI menetapkan wajib segera mendaftar haji bagi yang terpenuhi kriteria dan bagaimana pertimbangan MUI dalam menetapkan keharaman menunda untuk orang yang terpenuhi kriteria. Penelitian ini tergolong jenis penilitian kualitatif dan termasuk kedalam kajian normatif dan proses pengumpulan data menggunakan metode kepustakaan kemudian dianalisis dengan pendekatan deskriptif analisis. Hasil yang ditemukan adalah wajib segera mendaftar haji bagi orang berusia 60 tahun karena berpegang dengan pendapat shahnun dengan landasan hadits yang menyatakan rata-rata usia umat Nabi Muhammad 60-70 tahun, sementara masa menunggu keberangkat sangat lama. Dan wajib segera bagi orang yang kawatir kehabisan biaya karena diqiyaskan dengan kewajiban segera berangkat jum'at, dan bagi orang qada haji karena sudah terj adi konsensus sahabat. Adapun pertimbangan keharaman menunda bagi yang berusia 60 tahun karena ia berdosa dalam hal melalaikan ibadat, untuk orang kawatir kehabisan biaya haji karena melanggar ketentuan hukum yang dihasilkan dari qiyas dan untuk yang qada karena melanggar dengan konsensus sahabat.