Hakikat Zhihar Dan Hukumnya (Studi Perbandingan Pendapat Ibn Qudamah dan Asy-Syarbini)

Amelia Suci, 170103021 (2022) Hakikat Zhihar Dan Hukumnya (Studi Perbandingan Pendapat Ibn Qudamah dan Asy-Syarbini). Masters thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Hakikat Zhihar] Text (Hakikat Zhihar)
Amelia Suci, 170103021, FSH, PMH.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (5MB)

Abstract

Zhihar merupakan perbuatan menyamakan punggung istri dengan ibu si suami. Namun, sekarang ini zhihar bukan lagi seperti yang terjadi pada masa Jahiliyah, banyak kita lihat perselisihan terjadi dalam rumah tangga sehingga mengakibatkan terjadinya perceraian. Saat ini banyak para suami semena-mena menjatuhkan perkataan zhihar terhadap istrinya, sehingga haram bagi suami untuk mencampuri istrinya kembali. Hal ini karena mereka belum mengetahui makna sebenarnya dari zhihar tersebut. Permasalahan yang timbul dari skripsi ini yaitu bagaimana hakikat zhihar menurut Ibn Qudamah dan Asy-Syarbini serta apa dalil dan alasan yang digunakan oleh kedua tokoh tersebut. Dalam menulis skripsi, penulis menggunakan metode pendekatan kepustakaan (library research) untuk mengetahui pendapat yang terkait dalam kitab rujukan dan memberikan analisa dari pendapat kedua tokoh tersebut. Berdasarkan hasil dari skripsi ini dapat disimpulkan bahwa Ibn Qudamah mengartikulasikan zhihar adalah punggung, kemudian terdapat beberapa perincian yang menjelaskan bahwa menyamakan anggota yang selain itu, seperti kemaluan, kepala, kulit, badan dan tangan. Asy-Syarbini memaknai zhihar hanya dengan punggung saja, bukan selain daripada itu. Kedua tokoh ini sama-sama menggunakan dalil yang merujuk pada Q.S Al-Mujadillah: 1-4 dan Hadist Khuwailah binti Malik Tsa’labah, yang membuat pengakuan kepada Rasulullah Saw. karena telah di zhihar oleh suami, maka untuk menebus kembali perbuatan tersebut si suami harus membayar kafarat (denda). Oleh karena itu, untuk suami agar selalu menjaga lisan terhadap istri, karena era sekarang ini perkataan zhihar tersebut dianggap hanya untuk memuji atau menghormati seorang istri, yang mana mereka tidak mengetahui jika hal tersebut sudah jatuh kepada perbuatan zhihar

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama)
200 Religion (Agama) > 297 Islam
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Perbandingan Mazhab
Depositing User: Amelia Suci Amel
Date Deposited: 09 Jun 2023 03:32
Last Modified: 09 Jun 2023 03:32
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/29655

Actions (login required)

View Item
View Item