Peran Kepolisian dalam Penanggulangan Aksi Balap Motor Liar di Wilayah Kota Banda Aceh menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Studi di Polresta Banda Aceh)

Asyifa Amara Rizkina, 190106010 (2023) Peran Kepolisian dalam Penanggulangan Aksi Balap Motor Liar di Wilayah Kota Banda Aceh menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Studi di Polresta Banda Aceh). Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

[thumbnail of Peran Kepolisian dalam Penanggulangan Aksi Balap Motor Liar di Wilayah Kota Banda Aceh menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Studi di Polresta Banda Aceh)] Text (Peran Kepolisian dalam Penanggulangan Aksi Balap Motor Liar di Wilayah Kota Banda Aceh menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Studi di Polresta Banda Aceh))
asyifa.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul peran kepolisian dalam penanggulangan aksi balap motor liar di wilayah kota Banda Aceh menurut undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan (Studi di Polresta Banda Aceh). Adapun rumusan masalah penelitian ini, pertama, bagaimana peran kepolisian dalam penanggulangan aksi balap motor liar di wilayah Kota Banda Aceh menurut undang-undang lalu lintas, kedua, apa saja kendala yang dihadapi kepolisian dalam penanggulangan aksi balap motor liar, ketiga, bagaimana penerapan sanksi yang diberikan oleh kepolisian terhadap pelaku balap motor liar berdasarkan undang-undang lalu lintas. Pendekatan yang digunakan adalah yuridis empiris dengan jenis penelitian kualitatif. Adapun hasil penelitian ini, pertama, Peran kepolisian dalam menanggulangi aksi balap motor liar di Kota Banda Aceh dilakukan dengan dua upaya yaitu upaya preventif dan upaya represif. Upaya preventif dilakukan dengan sosialisasi ke sekolah dan desa mengenai larangan melakukan aksi balap motor liar, patroli di kawasan rawan terjadi balap motor liar, dan memasang spanduk imbauan larangan melakukan aksi balap motor liar di jalanan. Sedangkan upaya represif merupakan penanggulangan yang ditempuh setelah terjadinya aksi balap motor liar agar pelaku tidak mengulanginya lagi yaitu bagi pelaku yang tertangkap akan diberikan pembinaan di Mapolresta Banda Aceh. Kedua, Kendala yang dialami oleh Polresta Banda Aceh dalam menanggulangi aksi balap motor liar yaitu kurangnya kesadaran hukum dalam mematuhi aturan berlalu lintas, tempat dilakukan aksi balap motor liar berpindah-pindah sehingga kepolisian kesulitan menangkap para pelaku, pelaku balap motor liar melarikan diri saat penangkapan. Ketiga, Sanksi yang diberikan oleh Polresta Banda Aceh terhadap pelaku balap motor liar yaitu motor yang dipakai untuk balap liar disita dan diamankan di Mapolresta Banda Aceh, pemotongan knalpot racing atau knalpot brong pada motor, serta pemanggilan orang tua dan perangkat Desa.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Ilmu Hukum
Depositing User: Asyifa Amara Rizkina Asyifa
Date Deposited: 12 Jun 2023 03:16
Last Modified: 12 Jun 2023 03:16
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/29716

Actions (login required)

View Item
View Item