Analisis Perbandingan Minat Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran Kimia Sebelum Dan Saat Masa Pandemi Di SMA Negeri 12 Banda Aceh

Pembelajaran yang diterapkan di SMA Negeri 12 Banda Aceh pada sebelum pandemi yaitu luring (luar jaringan) dan saat pandemi daring (dalam jaringan). Bahwa pada pembelajaran luring diketahui hasil belajar siswa rata-rata memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum), Sedangkan hasil belajar saat pandemi rata- rata siswa tidak memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). Hasil belajar yang baik dipengaruhi oleh minat belajar yang baik begitu pula sebaiknya. Oleh karna itu penulis melakukan penelitian yang berjudul perbandingan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran kimia pada sebelum dan saat pandemi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana minat belajar siswa pada sebelum pandemi, saat pandemi serta perbandingan antar kedua minat belajar pada sebelum dan saat pandemi. Penelitian ini menggunakan metode campuran. Instrumen yang digunakan yaitu lembar angket dan lembar wawancara. Berdasarkan aspek- aspek minat belajar siswa bahwa pembelajaran sebelum pandemi merupakan pembelajaran yang dilakukan secara langsung. Mudah untuk membangun intraksi serta kedekatan antara guru dengan siswa, maupun siswa dan lingkungannya. Selanjutnya pada saat pandemi pembelajaran tidak berjalan dengan baik, Hal tersebut dikarenakan kurangnya akses internet atau minimnya kuota internet, sehingga menyebabkan siswa terlambat untuk mengikuti pembelajaran. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu, minat belajar siswa terhadap mata pelajaran kimia sebelum pandemi pada aspek kognitif dengan persentase sebanyak (69,3%), afektif dengan persentase sebanyak (63,3%) dan psikomotor dengan persentase sebanyak (66%) termasuk dalam kategori Baik. Minat belajar siswa terhadap mata pelajaran kimia saat pandemi pada aspek kognitif dengan persentase sebanyak (66,4%) dan afektif dengan persentase sebanyak (62,9%) termasuk dalam kategori Baik. Sedangkan minat belajar pada aspek psikomotor dengan persentase sebanyak (34,4%) tergolong kedalam kategori sangat kurang atau minat belajar siswa mengalami penurunan.