Manajemen Pemasaran Pendidikan dalam Peningkatan Animo Masyarakat di MAN 2 Pidie

Kecemasan dianggap sebagai salah satu faktor penghambat dalam belajar, karena kecemasan merupakan suatu gangguan perasaan yang ditandai dengan kekhawatiran atau ketakutan dan tidak tenang terhadap situasi tertentu sehingga tidak mampu bertindak sesuai dengan seharusnya. Permasalahan di SMA Negeri 1 Montasik adalah kecemasan belajar yang sering terjadi pada peserta didik dan sulit untuk dihilangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kecemasan belajar sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan belajar melalui bimbingan kelompok untuk mengurangi kecemasan belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Montasik. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas X.IS.1 dan X.IS.2 SMA Negeri 1 Montasik berjumlah 56 peserta didik yang memiliki kecemasan belajar pada kategori tinggi, sedang dan rendah. Sampel penelitian berjumlah 8 peserta didik yaitu 4 peserta didik dari kelas X.IS.1 dan 4 peserta didik dari kelas X.IS.2. Sampel dipilih melalui purposive sampling dengan pengkategorian peserta didik yang memiliki kecemasan belajar tinggi yang dilihat berdasarkan ciri – ciri kecemasan belajar yang dimiliki peserta didik dalam proses belajar mengajar. Metode penelitian yang digunakan adalah pre-exsperimental (pra-eksperimen) dengan desain One Gruop Pre-Test-Post-Test-Design. Pengumpulan data yang digunakan adalah skala likert. Teknik analisis dengan menggunakan uji normalitas dan uji-t. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan belajar melalui bimbingan kelompok untuk mengurangi kecemasan belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Montasik.