Analisis Faktor Penyebab Kurangnya Minat Masyarakat Dalam Membayar Zakat Pada Baitul Mal (Studi Penelitian Pada Petani Kelapa Sawit di Aceh Tamiang)”.

Zakat Perkebunan kelapa sawit memang merupakan salah satu tanaman yang jika ditinjau secara tekstual tidak disebutkan secara rinci dalam Al-Quran maupun hadis, namun jika ditelaah dan ditelusuri lebih mendalam mengenai zakat ini terdapat 2 pendapat para Ulama Fiqih, ada yang mengkategorikan kepada zakat pertanian dan zakat perdagangan/perniagaan. Kedua-duanya sepakat dalam mewajibkan adanya zakat perkebunan kelapa sawit ini ketika sudah mencapai nisabnya. Namun masih sangat banyak petani kelapa sawit yang tidak menegeluarkan zakat hasil perkebunan kelapa sawit mereka ke Baitul Mal sebagai lembaga zakat resmi dengan berbagai macam faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatuf dengan penelitian lapangan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, penyebaran kuesioner dan dokumentasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kurangnya minat petani membayar zakat perkebunan ke Baitul Mal Aceh Tamiang adalah yang pertama karena faktor pemahaman para petani terkait zakat perkebunan kelapa sawit yang masih rendah. Kedua karena faktor religiusitas. Ketiga faktor pendidikan mereka yang rata-rata tamatan Sekolah Dasar (SD). Keempat karena faktor pendapatan yang tidak pasti. Kelima karena faktor budaya. Keenam karena faktor lokasi/jarak Baitul Mal yang cukup jauh dari tempat tinggal yaitu Kecamatan Tenggulun sebagai lokasi penelitian. Ketujuh faktor sosialisasi terkait zakat perkebunan kelapa sawit yang jarang dilakukan oleh pihak Baitul Mal. Peranan Baitul Mal dalam meningkatkan minat petani dalam membayar zakat perkebunan sawit mereka kepada Baitul Mal adalah dengan Roadshow ZISWAF Baitul Mal Aceh Tamiang yaitu melaksanakan sosialisasi langsung maupun tidak langsung melalui media social, serta menyurati pengurus Baitul Mal Kampung untuk melakukan sosialisasi, pendataan, pengumpulan, pengelolaan, dan pendistribusian ZISWAF di Kampung mereka masing-masing.