Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Geometri Transformasi Pada Siswa MTs

Kemampuan pemahaman konsep matematis merupakan kemampuan penting yang harus dimiliki siswa dalam pembelajaran matematika dikarenakan tujuan pembelajaran matematika mengharapkan siswa mampu memahami konsep matematika dengan baik. Di sisi lain, NCTM dan Kilpatrick menyebutkan bahwa siswa mampu memahami konsep matematika dengan baik adalah siswa yang mampu menyatakan kembali konsep yang telah dipelajari, mengklasifikasi konsep, merepresentasi konsep ke dalam bentuk matematis, menggunakan konsep pada penyelesaian masalah secara algoritma, dan menghubungkan konsep (eksternal atau internal). Salah satu konten matematika yang saling berhubungan dengan konten lainnya merupakan geometri transformasi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan identifikasi kemampuan pemahaman konsep siswa MTsN 4 Banda Aceh pada materi geometri transformasi agar pembelajaran di sekolah dapat dipahami dengan baik. Jenis penelitian menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian terdiri dari 3 siswa masing-masing berkemampuan pemahaman konsep tinggi, sedang, dan rendah. Pengumpulan data menggunakan tes tulis uraian untuk mengidentifikasi tingkat kemampuan pemahaman konsep dan wawancara dengan siswa untuk mengetahui faktor penyebab rendahnya kemampuan pemahaman konsep pada siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa MTsN 4 Banda Aceh belum mampu memenuhi semua indikator kemampuan pemahaman konsep. Adapun indikator yang paling banyak dikuasai siswa adalah menyajikan konsep ke dalam bentuk matematis, sedangkan indikator yang paling sedikit dikuasai siswa adalah indikator menghubungkan konsep secara internal. Kemampuan pemahaman konsep geometri transformasi siswa kelas IX-2 yang berada pada kategori tinggi mampu memenuhi 4 dari 5 indikator kemampuan pemahaman konsep yaitu menyatakan kembali konsep yang telah dipelajari, mengklasifikasi konsep berdasarkan sifat-sifat tertentu, menerapkan konsep secara algoritma, dan merepresentasi konsep ke dalam bentuk matematis. Siswa kemampuan pemahaman konsep kategori sedang hanya memenuhi 3 dari 5 indikator yaitu menyatakan kembali konsep yang telah dipelajari, menerapkan konsep secara algoritma, dan merepresentasi konsep ke dalam bentuk matematis. Sedangkan siswa kemampuan pemahaman konsep kategori rendah hanya memenuhi 1 indikator kemampuan pemahaman konsep.