Interpretasi Nilai Sosial dan Agama dalam Rumah Tradisional Aceh (Studi Kasus di Desa Lubok, Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar)

Bangunan Rumah Aceh secara umum terbagi dalam tiga ruangan yaitu seuramoe keu (serambi depan), tungai (serambi tengah), dan seuramoe likot (serambi belakang). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sudut pandang masyarakat dan interpretasi nilai sosial dan agama dalam memaknai Rumah Tradisional Aceh. Teori sosial yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari Clifford Gerdz. Secara teoritis Clifford Gerdz menyatakan bahwa interaksi simbolik mengarahkan fokusnya pada komunitas manusia tertentu yang cenderung lenyap akan tetapi mengarahkan perhatiannya pada sebuah kota. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dan menggunakan analisis. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sudut pandang masyarakat dalam menyikapi makna dari rumah adat Aceh memiliki nilai yang positif. Interpretasi nilai sosial dalam memaknai Rumah Tradisional Aceh yaitu bisa digunakan untuk musyawarah mufakat keluarga dalam pengadaan suatu acara seperti acara perkawinan. Sedangkan dari segi keagamaan, Rumah Adat Aceh digunakan sebagai rumah untuk beribadah seperti melaksanakan pengajian, tempat berkumpulnya sanak saudara dalam mempererat tali silaturrahmi, dan untuk pengadaan acara keagamaan seperti maulid serta tahlilan bagi orang meninggal.