Peran Wilayatul Hisbah Kota Banda Aceh Terhadap Penanganan Pelanggaran Busana Islami

Dalam penerapan Syari’at Islam di aceh, Pemerintah Aceh telah membentuk beberapa Lembaga beserta tugas-tugas dan fungsinya masing-masing untuk menegakkan Syari’at Islam secara kaffa, antara lain Wilayatul Hibah. Pemerintah Aceh telah membuat beberapa Qanun Syari’at Islam, di antaranya adalah Qanun Nomor 12 tahun 2002 tentang pelaksanaan syariat islam dalam bidang aqidah, ibadah dan syiar islam. Di dalam Qanun no 11 tahun 2002 pada bidang syiar islam dalam pasal 13 ayat (1) dan (2) disebutkan : (1) setiap orang islam wajib berbusana islami. (2) pimpinan, instansi pemeritah, lembaga pendidikan, badan usaha dan atau institusi masyarakat wajib membudayakan busana islami di lingkungannya. Yang ingin di kaji dalam penelitian ini adalah tingkat pelanggaran dan faktor dalam penegakan syariat islam teruma di pelanggaran busana islami. Upaya apa yang dilakukan oleh wilayatul hisbah dalam mengurangi pelanggaran busana islami?. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan studi lapangan dan data-data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat dan faktor penyebab terjadinya pelanggaran busana islami di kota banda aceh ialah banyaknya tempat wisata yang menjadi perkumpulan pelanggaran busana islami.tingkat pelanggaran di banda aceh setiap tahun makin tinggi dari tahun 2016 s/d 2019 terdapat 751 jumlah pelanggaran qanun no 11 tahun 2002. Adapun upaya yang dilakukan oleh wilayatul hisbah untuk menangulangi pelanggaran busana islami adalah pengawasan patroli yang sudah terjadwal secara rutin dalam 24 jam. Upaya lain yang dilakukan ialah sosialisasi, yaitu dengan cara melakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya mereka tau dampak pelanggaran Busan Islami. Dukungan serta keja sama dari pemerintah dan masyarakat sangat di butuhkan agar lebih efesien pencegahan pelanggaran busana islami di kota Banda Aceh.