Standar Bacaan Imam Salat Jamaah Dalam Pandangan Masyarakat Gampong Kajhu

Salah satu ketentuan yang paling baik menjadi imam salat adalah yang paling fasih bacaan Alqurannya. Berdasarkan survei awal penulis terdapat masjid di Gampong Kajhu, Aceh Besar pada praktiknya masih mempertimbangkan ketokohan dan ketuaan sang imam dan mengabaikan syarat akan pentingnya bacaan yang sesuai dengan kaidah ilmu tajwid sehingga memunculkan praktik yang belum selaras dengan ketentuan agama. Akankah ditemukan pandangan yang berbeda dalam menentukan imam salat jamaah dan bagaimana aplikasi bacaan Alquran yang diterapkan, Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan model lapangan (field reseach). Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Penyajian data dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini yaitu ketentuan terhadap standar bacaan imam yang sesuai dengan tipologi masjid memang tidak secara gamblang ditetapkan oleh lembaga-lembaga keagamaan, akan tetapi aplikasi bacaan Alquran tentu harus sesuai dengan kaidah ilmu tajwid dan standar Kementrian Agama yang berpedoman pada mushaf ‘Uthmani qiraat Asim riwayat Hafs. Dalam hal ini, peneliti merumuskan beberapa standar bacaan imam menurut pandangan masyarakat Gampong Kajhu menjadi tiga poin yaitu tartil, hadr dan tadwir. Berdasarkan ketiga imam salat rawatib diwaktu Subuh, Maghrib dan Isya, hanya terdapat satu imam yang bacaan Alqurannya sesuai dengan kaidah ilmu tajwid (tartil).

Kata Kunci: Salat Jamaah, Imam, Standar Bacaan.