Pemahaman Masyarakat Lorong Ibong Tawau terhadap Ayat-Ayat Al-Quran Berkaitan Konsep Usaha, Tawakal dan Takdir Menghindari COVID-19

Kemunculan wabah COVID-19 pada Desember 2019 telah melahirkan kebijakan-kebijakan baru dari pemerintah yang tidak lumrah dalam kehidupan masyarakat sebelumnya. Dampaknya, bervariasi respon dari masyarakat yang dapat dilihat di ruangan komentar media sosial maupun lingkungan sekitar. Ada kelompok masyarakat yang menentang keras setiap kebijakan baru karena menganggapnya seperti melawan takdir Allah Swt, ada pula kelompok yang terlalu bergantung pada kapasitas kemampuan ikhtiarnya sendiri sebagai manusia untuk menghindari wabah. Begitu juga dengan pengaruh teori konspirasi yang menyebar luas karena argumen-argumennya yang mudah diterima oleh masyarakat. Fenomena ini turut berlaku di Lorong Ibong Tawau ketika masyarakat tidak mengikuti protokol keselamatan di masjid dan meminta untuk mengurus jenazah yang terpapar COVID-19 secara normal. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemahaman masyarakat di Lorong Ibong Tawau tentang ayat-ayat al-Quran terkait konsep usaha, tawakal dan takdir menghindari COVID-19. Selain itu, untuk mengetahui apa saja upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat Lorong Ibong Tawau untuk menghadapi wabah COVID-19. Kajian ini merupakan penelitian lapangan berbentuk kualitatif deskriptif. Data-data dari lapangan didapatkan melalui teknik observasi, wawancara semi-berstruktur dan dokumentasi. Data-data yang didapatkan kemudian dianalisis melalui tiga proses yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Lorong Ibong Tawau memahami dengan baik ayat-ayat al-Quran terkait usaha, tawakal dan takdir karena mampu memberi penjelasan sesuai pemahaman mufassir dan akidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Namun, tetap ada sebagian informan yang mempercayai teori konspirasi sehingga mempersoalkan kebijakan pemerintah dalam hal terkait ibadah masyarakat di masjid. Hal ini menunjukkan walaupun seorang informan mampu memahami konsep usaha, tawakal dan takdir dengan baik, namun ketika menyentuh tentang kebijakan dan ikhtiar yang menjadi perdebatan dalam masyarakat, mereka lebih memilih untuk meyakini kelompok konspirasi yang mampu memberi ‘bukti’ kepada setiap persoalan mereka daripada langsung bertemu dan bertanya kepada orang yang alim ataupun meyakini fatwa ulama sendiri. Adapun upaya-upaya yang dilakukan para informan untuk menghadapi wabah COVID-19 terbagi kepada dua macam yaitu upaya lahiriah dan upaya batiniah