Peran Guru Sebagai Motivator terhadap Pembelajaran PAI di SMPIT Al-Fityan Aceh

Di antara terabaikannya pendidikan ialah tidak berjalannya secara efektif usaha guru dalam memotivasi siswa terhadap pembelajaran. Terlihat pada guru belum mampu menjadikan kelas sebagai ruang untuk mengembangkan kreatifitas menjadi tempat belajar yang menyenangkan dan merangsang keingintahuan. Alasan inilah yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Peran Guru Sebagai Motivator Terhadap Pembelajaran PAI di SMPIT Al-Fityan Aceh”. Jenis metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, adapun sampel dalam penelitian ini adalah sebagian guru PAI Al-fityan Aceh. Instrument pengumpulan data menggunakan observasi, angket dan dokumentasi. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa peran guru sangat dibutuhkan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran PAI, terbukti dari hasil waawancara beberapa guru PAI, yaitu Peran guru dalam memotivasi belajar siswa terhadap pembelajaran PAI sangat berpengaruh besar karena siswa akan lebih semangat dalam belajar ketika guru hadir dan memberikan motivasi karena terkadang motivasi siswa yang tidak stabil di setiap waktu. Sehingga motivasi guru sangat dibutuhkan. untuk membangkitkan motivasi belajar mereka. Adapun kendala yang dihadapi guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran PAI yaitu kurangnya dukungan peran orang tua di rumah, kurangnya fasilitas pendukung untuk belajar, banyaknya pengaruh media yang cendrung negatif dalam kehidupan siswa. Seperti kelalaian, kurangnya perhatian dan kesejahteraan guru dari institusi dan kesibukan dalam penggunaan facebook, whatsapp dan lain-lain. sedangkan faktor pendukung dalam meningkatkan motivasi siswa pada pembelajaran PAI di SMPIT Al-fityan ialah adanya program–program yang bermanfaat bagi pembinaan akhlak dan pengembangan wawasan siswa, metode pembelajaran yang bervariasi, keaktifan siswa, kondisi kelas yang kondisif dan nyaman, penghargaan atas prestasi siswa, sarana dan prasarana yang memadai, dan juga lingkungan yang terkontrol.