Prediksi Harian Curah Hujan Periode 2022-2100 di Daerah Aliran Sungai Krueng Aceh Menggunakan Metode Statistical Downscaling

Curah hujan merupakan unsur iklim yang paling dominan dalam mencirikan kondisi iklim di Indonesia, karena curah hujan di Indonesia memiliki keragaman dan fluktuasi yang tinggi dibandingkan suhu.Proses pembentukan hujanmerupakan proses yang paling sukar untuk disimulasikan, sehingga pendugaan model iklim di Indonesia masih terus dikembangkan dengan memanfaatkan informasi iklim global, salah satunya dapat diperoleh dari (Global Circulation Model) GCM. Penelitian ini memprediksi perubahan curah hujan pada DAS Krueng Aceh selama periode 2021-2100 menggunakan model iklim CanESM2 berdasarkan RCP2.6, RCP4.5 dan RCP8.5 dengan bantuan perangkat lunak Statistical Downscaling Model (SDSM). Sebelum melakukan proyeksi terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan keakuratan curah hujan model dengan curah hujan observasidengan hasil pemilihan prediktor untuk nilai R2 pada keempat lokasi stasiun curah hujan menunjukan nilai 0.9, menunjukan hubungan yang baik antara model dengan data yang diamati Data curah hujan daerah observasi sebanyak 4 titik pos hujan yaitu data curah hujan Stasiun Meterologi, data curah hujan, data curah hujan Stasiun Klimatologi, data curah hujan Pos Cot Irie dan data curah hujan APR BD Krueng Acehpada penggunaan tiga skenario RCP yaitu 2.6, 4.5 dan 8.5 untuk memproyeksikan curah hujan tahun 2021-2100 radiative forcing di rentang waktu 2025, 2050, 2075 dan 2100. Hasil menunjukan curah hujan meningkat pada Stasiun Klimatologi pada RCP 2.6 di rentang tahun 2075 dengan tinggi hujan yaitu 519 mm/hari. Serta penurunan curah hujan terjadi pada dua stasiun yaitu APR BD Krueng Aceh dan Cot Irie dengan bulan kering terjadi pada bulan Mei. Hasil ini akan memberikan pengetahuan ilmiah yang penting informasi dasar dan praktis untuk sumber daya air, perencanaan dan pengelolaan di DAS Krueng Aceh.