Penerapan Sanksi Terhadap Non-Muslim Yang Melakukan Jarimah Maisir Di Aceh Menurut Qanun No. 6 Tahun 2014 Tentang Hukum Jinayah

Aceh merupakan provinsi yang memiliki corak hukum yang berbeda dari provinsi lain. Yang dimana hingga saat ini Aceh sudah membentuk beberapa Qanun yang berisi syariat Islam dan terkait dengan hukum pidana materil. Salah satu Qanun nya adalah No 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayah, dan salah satu isi nya ada pada pasal 18 tentang maisir. Pada dasarnya Qanun hanya berlaku terhadap masyarakat Aceh yang beragama Islam, akan tetapi Qanun ini juga harus ditaati bagi masyarakat non-muslim. Permasalahan yang diteliti dalam skripsi ini adalah Bagaimana kedudukan non muslim dalam pelaksanaan Syariat Islam di Aceh, selanjutnya Bagaimanakah aturan hukum dalam Qanun Jinayah hukuman terhadap non muslim yang melakukan perbuatan maisir dan terakhir bagaimana pengkategorian tindak pidana maisir yang dilakukan oleh non-muslim dalam qanun jinayah yang dapat di jatuhi hukuman jinayah. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan yuridis-normatif yaitu dilakukan dengan cara meneliti bahan-bahan pustaka atau data sekunder belaka dengan mengkaji norma-norma atau peraturan yang menjadi landasan dalam penulisan ini. Berdasarkan hasil penelitian bahwa apabila non-muslim melakukan pelanggaran Jarimah Maisir, maka mereka juga dapat di hukum dengan Qanun sama seperti masayarakat muslim lainnya. Akan tetapi, ada beberpa syarat yang harus di penuhi, yang pertama apabila non-Muslim tersebut menundukan diri secara sukarela terhadap Qanun dan yang kedua apabila pelanggaran yang dilakukan non-Muslim tidak di atur dalam KUHP tetapi sudah di atur di dalam Qanun.