Zakat Harta Anak Kecil (Perbadingan Mazhab Hanafi dan Mazhab Syāfi’ī)

Zubaidah, 190103004 (2023) Zakat Harta Anak Kecil (Perbadingan Mazhab Hanafi dan Mazhab Syāfi’ī). Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Syariah dan Hukum.

[thumbnail of Zakat Harta Anak Kecil (Perbadingan Mazhab Hanafi dan Mazhab Syāfi’ī)] Text (Zakat Harta Anak Kecil (Perbadingan Mazhab Hanafi dan Mazhab Syāfi’ī))
Zubaidah, 190103004, FSH, PMH, 085361295041.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (6MB)

Abstract

Zakat menurut hukum syara’ adalah ketentuan pada harta yaitu harta yang di miliki oleh orang Islam wajib untuk di keluarkan zakatnya yang di berikan kepada orang yang berhak untuk menerima zakat yang sesui dengan ketentuan hukum syara’ (ketentuan hukum Islam), dapat di pahami demikian sebab zakat merupakan upaya mensucikan diri dari kotoran baik itu dari sikap kikir dan sikap berlebih-lebihan terhadap harta dan juga untuk pembersih dosa. Allah Swt menjelaskan bahwa zakat di wajibkan atas harta yang dimiki orang kaya, kata kaya ini merupakan kata yang umum mencangkup keseluruhan baik itu kekayaan orang kecil, dewasa, gila, waras, maupun orang sakit. Dalam permasalahan ini kedua mazhab yaitu Mazhab Hanafi dan Mazhab Syāfi’ī. berbeda pendapat dalam memahami apakah harta yang di miliki oleh anak kecil wajib untuk di keluarkan zakatnya atau tidak. Dalam hal ini penulis menggunakan metode kepustakaan (library reseach) yaitu membandingkan metode kedua mazhab yaitu berdasarkan data-data, kitab-kitab, buku, jurnal yang berkaitan dengan permasalahn penelitian ini. Adapun hasil penelitian penulis adalah harta yang di miliki anak kecil menurut Mazhab Hanafi hukumnya tidak wajib untuk di keluarkan zakatnya sebab anak kecil bukan termasuk orang yang di bebani hukum (belum mukhalaf) dan masih dikatakan suci, dan Mazhab Hanafi mengatakan zakat adalah ibadah mahdah yang di samakan dengan sholat dan puasa, yang di perlukan syarat baligh dan berakal dalam mengerjakanya sedangkan anak kecil belum termasuk kedalam syarat ini. Sedangkan menurut Mazhab Syāfi’ī harta yang di miliki anak kecil wajib untuk di keluarkan zakatnya, sebab harta yang melekat pada anak kecil itulah yang menjadi wajibnya di kelurkan zakat bukan pada diri anak kecil melainkan pada hartanya, maka tidak memerlukan baligh dan berakal sebagai syarat untuk mengelurkan zakatnya. Menurut Mazhab Syāfi’ī dan para pengikunya yang wajib mengelurkan zakat harta yang di miliki anak kecil adalah wali mereka sendiri. Metode istinbat hukum yang digunakan Mazhab Hanafi dan muridnya adalah metode bayani dan metode ta’lili sedangkan Mazhab Syāfi’ī dan para muridnya juga menggunakan metode bayani dan ta’lili namun Mazhab Syāfi’ī mengacu berdasarkan pada pengistinbatan yang lebih kuat yaitu metode bayani. Penulis dapat menyimpulkan perbedaan yang terjadi diantara Mazhab Hanafi dan Mazhab Syāfi’ī dalam pemahaman menafsirkan al-Qura’an surat at-Taubah ayat 103 sehingga timbulkah hukum yang berbeda.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 000 Computer Science, Information and System
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Perbandingan Mazhab
Depositing User: Zubaidah Zubaidah
Date Deposited: 25 Jul 2023 02:16
Last Modified: 25 Jul 2023 02:16
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/30372

Actions (login required)

View Item
View Item