Pelaksanaan Dakwah Melalui Ajaran Tasawuf Syeikh Tgk. H. Mawardi Waly Al- Khalidy Di Dayah Darussalam Al-Waliyyah Kecamatan Labuhan Haji Barat Kabupaten Aceh Selatan

Pelaksanaan Dakwah Melalui Ajaran Tasawuf Syeikh Tgk. H. Mawardi Waly Al- Khalidy Di Dayah Darussalam Al- Waliyyah Kecamatan Labuhan Haji Barat Kabupaten Aceh Selatan. Masih terdapat kurangnya partsipasi dari sebagian santri untuk mengikuti dakwah melalui ajaran tasawuf yang dilakukan oleh Abuya Mawardi.dan masih ada sebagian santri yang hanya mempelajari saja ilmu tasawuf tetapi tidak mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini yang menarik bagi penulis untuk mengangkat sebuah penelitian dengan judul Pelaksanaan Dakwah Melalui Ajaran Tasawuf Syeikh Tgk. H. Mawardi Waly Al- Khalidy Di Dayah Darussalam Al- Waliyyah Kecamatan Labuhan Haji Barat Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana pelaksanaan dakwah melalui ajaran tasawuf Syeikh Tgk. H. Mawardi Waly Al- Khalidy Di Dayah Darussalam Al- Waliyyah dan Bagaimana peluang dan hambatan dalam pelaksanaan dakwah melalui ajaran tasawuf Syeikh Tgk. H. Mawardi Waly Al- Khalidy Di Dayah Darussalam Al- Waliyyah Kecamatan Labuhan Haji Barat Kabupaten Aceh Selatan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dan analisis data yang di gunakan adalah deskripsi dengan jumlah informan sebanyak 11 orang. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam peilaksanaan dakwah meilalui ajaran tasawuf yang dilakukan oleih Abuya Syeiikh Mawardi Waly Al- Khalidy teirdapat adanya tahapan dan modeil - modeil peilaksanaanya seipeirti bil lisan, bil qalam, dan bil hal. Dalam proseis tahapan peilaksanaan dakwah meilalui ajaran tasawuf yang dilakukan oleih Abuya Mawardi Waly teirbagi menjadi dua yaitu tahapan dakwah tasawuf meilalui teiori/kurikulum dan meilalui peingamalan tareikat yaitu suluk dan tawajjuh. Peluang yang terdapat dalam peilaksanaan dakwah meilalui ajaran tasawuf Abuya Syeiikh Mawardi Waly Al- Khalidy adalah teirdapat adanya majeilis – majeilis ta’lim seibgai meidia dakwah, meimanfaatkan beirbagai meidia sosial seibagai wadah untuk meindakwahkan ajaran tasawuf. Sedangkan hambatan yang dialami dalam pelaksanaan dakwah melalui ajaran tasawuf adalah kurangnya keiteirtarikan masyarakat teirhadap ajaran tasawuf, teirdapat seibagian santri yang masih kurang meimahami teiori ilmu tasawuf, dan keiteirbatasan oleih waktu dan kondisi.