Mananjemen Ekstrakurikuler dalam Pembinaan Religiusitas di SMK Negeri 1 Aceh Barat Daya

Manajemen adalah suatu seni atau serangkaian aktivitas yang didalam nya mencakup proses perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian, dan pengevaluasian untuk mencapai tujuan yang telah ditargetkan. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang berada di luar jam pelajaran atau diluar program yang sudah tertulis di dalam kurikulum, seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan peserta didik. Religiusitas adalah sikap atau perilaku seseorang dalam memahami dan menanamkan nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, Perencanaan ekstrakurikuler dalam pembinaan religiusitas di SMK Negeri 1 Aceh Barat Daya. Pelaksanaan ekstrakurikuler dalam pembinaan religiusitas di SMK Negeri 1 Aceh Barat Daya. Kendala ekstrakurikuler dalam pembinaan religiusitas di SMK Negeri 1 Aceh Barat Daya. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian yaitu kepala sekolah, waka kesiswaan, dan guru agama. Teknik Pengumpulan data melalui Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, Penyusunan perencanaan telah terlaksana dengan baik, perencanaan ekstrakurikuler pembinaan religiusitas melibatkan seluruh karyawan sekolah. Pihak sekolah juga membuat silabus, jadwal, alat dan bahan praktek pada proses perencanaan ekstrakurikuler pembinaan religiusitas. Sasaran yang ingin dicapai terciptanya aktifitas islami dan tertanamnya nilai-nilai religius dalam lingkungan sekolah, upaya dalam mencapai keberhasilan perencanaan dengan membentuk kerjasama seluruh dewan guru. Penentuan jenis ekstrakurikuler pembinaan religiusitas dilihat dari materi pelajaran PAI. Kedua, Pelaksanaan ekstrakurikuler pembinaan religiusitas didalamnya terdapat banyak nilai religiusitas yang diterapkan, yang dilaksanakan di awal semester baru. Pihak sekolah memberikan aprisiasi yang tinggi untuk menarik minat peserta didik. Dalam pelaksaanaan ekstrakurikuler pembinaan religiusitas faktanya belum terlaksana dengan baik dan perlu di evaluasi kembali, karena masih banyak peserta didik yang kurang berminat. Ketiga, Kendala yang dihadapi terutama sikap, minat dan kemauan dari peserta didik yang kurang peduli terhadap kegiatan ektrakurikuler pembinaan religiusitas, selanjutnya dari segi SDM yang masih kurang, dana yang belum memadai, waktu yang belum tepat, serta sarana prasarana yang belum mencukupi.