Politik Tubuh : Konstruksi Sosial Dalam Pemaknaan Realitas Cantik Di Internal Mahasiswi UIN Ar-Raniry 2021-2022

Politik Tubuh perempuan dan eksistensi menjadi bagian yang saling mengikat di mana ketika tubuh menjadi titik awal dari eksistensi perempuan itu sendiri. Konstruksi realitas sosial yang terjadi pada mahasiswi UIN Ar-Raniry terjadi akibat suatu proses sosial konstruksi yang terangkai melalui tindakan dan interaksi yang mengakibatkan muncul sebuah presepsi makna realitas cantik di Lingkungan internal UIN Ar-Raniry. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana kontruksi sosial dalam pemaknaan realitas cantik di internal mahasiswi UIN Ar-Raniry dan bagaimana makna realitas cantik tersebut terkontruksi dalam proses sosial di internal UIN Ar-Raniry. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif pendekatan kualitatif untuk menjawab suatu rumusan masalah yang membantu penelitian untuk mengeksploitasi dan memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas, dan dalam suatu peristiwa tersebut. Hasil Penelitian ditemukan bahwa adanya suatu realitas cantik yang dijabarkan melalui teori Genealogi terhadap politik tubuh oleh Michael Foucault yang mengatakan tubuh terus-menerus menjadi target kuasa seseorang, dan juga melalui teori konstruksi realitas sosial oleh Berger and Luckman yang merupakan terdapat tiga bentuk realitas sosial yaitu realitas sosial objektif (realitas politik tubuh melalui lingkungan pertemanan dan kampus), realitas sosial simbolik (realitas politik tubuh melalui media), dan realitas sosial subjektif (realitas politik tubuh yang berasal dari objektif dan simbolik yang mengakibatkan mahasisiwi mencoba langsung). Realitas cantik menurut mahasiswi di internal UIN Ar-Raniry dari hasil wawancara terstruktur dengan 27 responden mahasiswi, menyimpulkan bahwa realitas cantik dalam kalangan mahasiswi terdapat 80% cantik merupakan dari luar (fisik) dan 20% lainnya menganggap bahwa cantik itu dari dalam (batin,sopan, dan etika). Disimpulkan bahwa, realitas mahasiswi di internal UIN Ar-Raniry mendorong diri untuk menjadi cantik adalah agar dihargai keberadaannya dan untuk menutupi kekurangan diri mereka yang ingin menjadi cantik.