Fenomena Pekerja Seks Komersial Di Kalangan Mahasiswi Di Kota Banda Aceh (Suatu Tinjauan Kriminologi)

Pada era modern saat ini, kesadaran perempuan akan identitas dirinya telah membangkitkan suatu gerakan emansipasi dengan munculnya wacana kesetaraan gender dalam bidang pekerjaan. Dengan kemajuan ekonomi yang semakin pesat, menjadikan tingginya harga barang-barang kebutuhan sehari-hari. Kurangnya peluang kerja yang harusnya menjadi senjata untuk merubah hidup sering kali susah dijangkau, yang mengakibatkan kemiskinan, dan ketidakmampuan seorang perempuan memenuhi keinginanya. Dampak daripada Kemiskinan dan sulitnya mendapatkan pekerjaan membuat beberapa perempuan menempuh jalur pekerjaan yang dilarang dan buruk bagi mereka maupun orang lain. Mereka lebih memilih menyediakan dirinya untuk perbuatan seksual sebagai mata pencaharian, dengan kata lain pekerjaan ini disebut sebagai prostitusi. Di banyak Negara, prostitusi dilarang bahkan dikenakan hukuman. Sehingga dianggap sebagai perbuatan hina oleh segenap anggota masyarakat. Di Aceh, fenomena Pekerja Seks Komersial telah berkembang dan tidak terkecuali hadir dikalangan mahasiswi. Pekerja Seks Komersial yang bekerja sebagai penyedia jasa seksual tersebut dalam kehidupan sehari-harinya memilih untuk menjadi orang yang berbeda. Dalam menjalani rutinitasnya sebagai seorang mahasiswi, Pekerja Seks Komersial di Aceh tetap memakai kerudung dan memakai pakaian yang tertutup sesuai syariat Islam yang merupakan peraturan wajib yang berlaku di Aceh, bahkan ada yang memilih memakai cadar/niqab. Sesekali kita akan menjumpai mereka dengan pakaian yang memperlihatkan aurat dimalam hari atau ketika sedang beroperasi/mencari pelanggan. Apa faktor seorang perempuan memilih untuk bekerja sebagai Pekerja Seks Komersial. Bagaimana tanggapan masyarakat tentang adanya fenomena Pekerja Seks Komersial yang terjadi dikalangan Mahasiswi. Bagaimana pandangan hukum Islam dan kriminologi terhadap fenomena Pekerja Seks Komersial dikalangan mahasiswi di kota Banda Aceh. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adaalah etnografi yang di mana metode penelitian ii mengarah kepada the way of life Pekerja Seks Komersial tersebut. Adapun Teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi dan wawancara. Kemudian hasil tersebut ditarik kesimpulan dengan menggunakan teknik analisis data. Faktor yang menyebabkan seorang perempuan menjadi seorang Pekerja Seks Komersial menurut pengakuan mereka, yaitu minimnya ilmu pengetahuan agama, gaya hidup matrealisme dan hedonisme, dan keadaan ekonomi, dan. Tanggapan masyarakat mengenai Fenomena Pekerja Seks Komersial berbagai macam, di antaranya, perbuatan Pekerja Seks Komersial merupakan tindakan yang tidak senonoh, tidak terpuji, sekaligus tindakan yang merusak tingkah laku perempuan lainya. Pandangan hukum Islam mengenai Pekerja Seks Komersial di kalangan mahasiswi ialah perbuatan zina, dan perbuatan tersebut di haramkan di dalam agama Islam. Sedangkan tinjauan kriminologi mengenai fenomena Pekerja Seks Komersial yang terjadi di kalangan mahasiswi menggunakan teori differential association yaitu teori yang berpendapat bahwa perilaku kriminal merupakan perilaku yang di pelajari dalam lingkungan sosial.