Analisis Pembatalan Sepihak Dan Konsekuensi Terhadap Down Of Payment Pada Jual Beli Minyak Kelapa Murni Dala Perspektif Ba’i Al-Urbun (Studi Kasus Transaksi Pembelian Minyak Kelapa Murni Di Kecamatan Suka Jaya Ie Meulee Kota Sabang)

Bai Al-Urbun merupakan komitmen antara pihak penjual dan pihak pembeli dalam melakukan transaksi jual beli dengan sistem pembayaran secara panjar sebagai tanda jadi. Down of payment memberi kemudahan tersendiri bagi para pihak dalam melakukan transaksi jual beli. Namun, perjanjian jual beli minyak kelapa murni di Kecamatan Suka Jaya Ie Meulee Kota Sabang, tidak semuanya berjalan sesuai dengan apa yang diperjanjikan. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah Apa dasar terjadinya pembatalan sepihak pada pembelian minyak kelapa murni di Kecamatan Suka Jaya Ie Meulee Kota Sabang, bagaimana pihak penjual minyak kelapa murni memperhitungkan kerugian yang diakibatkan oleh pembatalan sepihak dan Bagaimana tinjauan ba’i al-urbun terhadap status down of payment pada pembelian minyak kelapa murni di Kecamatan Suka Jaya Kota Sabang. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dasar pembatalan dikarenakan pada saat itu sedang menghadapi pandemi covid-19. Perhitungan kerugian dilakukan oleh pihak penjual dalam pemesanan minyak kelapa murni berdasarkan panjar yang dibayar. Adapun ditetapkan biaya panjar sebesar 50%. Dalam permasalahan panjar para ulama berbeda pendapat. Adapun Jumhur Ulama (Mazhab Hanafi, Maliki, dan Syafi’i) menentang jual beli urbun, karena mengandung unsur gharar. Sedangkan menurut Ulama Hanbali jual beli urbun sah, karena dapat menutupi kerugian yang muncul akibat pembatalan transaksi