Tradisi Reuhab dalam Masyarakat Gampong Kuta Aceh (Studi Kasus Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya)

Lisa Zuana, 321303349 (2018) Tradisi Reuhab dalam Masyarakat Gampong Kuta Aceh (Studi Kasus Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya). Skripsi thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Membahas tentang Tradisi Reuhab dalam Masyarakat]
Preview
Text (Membahas tentang Tradisi Reuhab dalam Masyarakat)
Lisa Zuana.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of Form B dan Form D.pdf]
Preview
Text
Form B dan Form D.pdf

Download (532kB) | Preview

Abstract

Tradisi yang telah mengakar di tengah-tengah masyarakat adalah salah satunya tradisi upacara kematian, dimana terdapat suatu tata cara yang sering dilakukan oleh masyarakat yaitu jika ada yang meninggal dunia maka dilakukan upacara mulai dari hari pertama orang meninggal hingga proses penguburan dan khanduri. Upacara kematian ini tidak terlepas daripada tradisi reuhab yang merupakan suatu adat dalam upacara kematian dan sudah menjadi bagian dari kebiasaan turun-temurun yang dilakukan oleh masyarakat Nagan Raya pada umumnya jika tradisi tersebut tidak dilakukan maka akan dianggap sebagai suatu penghinaan dalam kehidupannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan tradisi upacara kematian di Gampong Kuta Aceh dan bagaimana proses reuhab yang diadakan oleh masyarakat di Gampong Kuta Aceh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan instrumen pengambilan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pelaksanaan tradisi upacara kematian di Gampong Kuta Aceh diawali dengan masa sukleut, meurathok, setelah itu baru dilakukan fardhu kifayah sesuai ajaran Islam yaitu memandikan, mengkafankan, menshalatkan, dan menguburkan. Tradisi upacara kematian ini memiliki ciri khas berupa tradisi reuhab setelah dilakukannya fardhu kifayah. Tradisi reuhab diadakan selama 40 hari dengan tatacara tertentu disetiap hari yang telah ditentukan. Hari pertama sampai ketujuh disebut sebagai hari khanduri nujoh (terutama pada hari ke-3, ke-5, dan ke-7) untuk berdoa dan menghibur keluarga duka. Kemudian dilanjutkan pada hari ke-10, ke-20, ke-30, ke-40, sebagai hari mengenang bagi orang yang telah meninggal dunia, dan pada hari ke-40 reuhab akan dibongkar kembali. Tradisi ini juga memiliki makna sebagai penghormatan terakhir bagi mayat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1.Dr.Fuad Ramly,M.Hum 2.Drs.Abdul Djalil Ya'cob,BA,MA
Uncontrolled Keywords: Khanduri, Reuhab, Upacara Kematian
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 390 Customs, Etiquette, Folklore (Adat Istiadat, Etiket, Folklor)
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Ilmu Ilmu Perbandingan Agama
Depositing User: Lisa Zuana Anwar Yasin
Date Deposited: 22 Mar 2018 02:14
Last Modified: 22 Mar 2018 02:14
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/3060

Actions (login required)

View Item
View Item