Analisa Kenyamanan Termal Pada Bangunan Kolonial di Kota Banda Aceh

Bangunan Kolonial merupakan bangunan peninggalan Belanda yang ada di Indonesia serta dapat beradaptasi dengan iklim Indonesia. Pada Umumnya Bangunan Kolonial yang ada di Indonesia berbeda dengan Bangunan Kolonial aslinya. Arsitektur Belanda memiliki dua periode yaitu periode sebelum abad ke XVIII dan periode setelah abad ke XVIII. Ada beberapa gaya Bangunan Kolonial yaitu Gaya Indische Empire Style, Gaya Voor, Na, dan Romantik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian campuran (mix method) antara kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data melalui observasi, pengukuran, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan metode analisis data deskriptif. Analisis data akan diawali dengan analisis data kuantitatif, kemudian dilanjutkan dengan analisis data kualitatif untuk menjabarkan hasil penelitian dengan lebih mendalam serta dapat mendukung penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bangunan Kolonial umumnya terbuat dari material kayu dan biasanya memiliki bukaan yang cukup lebar. Pada dasarnya Bangunan Kolonial tidak menggunakan alat bantu untuk mengalirkan udara ke dalam ruangan. Akan tetapi, seiring berkembangnya zaman dan teknologi serta perubahan iklim yang semakin hari semakin parah, Bangunan Kolonial sudah memakai beberapa alat bantu penyalur udara seperti kipas angin dan AC (Air Conditioner). Penggunaan penghawaan buatan ini bertujuan untuk menjaga suhu ruangan tetap stabil yang berguna untuk kenyamanan dari penghuni ruangan.