Motif Politik Pemekaran Daerah Kabupaten Aceh Selatan Jaya

Pemekaran Kabupaten Aceh Selatan Jaya sarat akan kepentingan politik. Kepanitiaan pemekaran yang mayoritas diisi oleh eks-kombatan, pemuka agama dan politisi lokal membuka ruang persaingan baru bagi aktor politik untuk memperebutkan kekuasaan yang akan tercipta kedepannya. Masing-masing aktor politik tentunya punya kepentingan tersendiri di balik rencana pemekaran daerah Kabupaten Aceh Selatan Jaya. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana motif politik yang mendorong aspirasi pemekaran Kabupaten Aceh Selatan Jaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dimana peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada informan yang bersangkutan. Adapun informan tersebut berjumlah 6 orang yaitu Asisten Praja Pemkab Aceh Selatan, Anggota DPRK Dapil Wilayah yang dimekarkan, Anggota DPRK Dapil Wilayah yang tidak dimekarkan, Tokoh Ulama, Tokoh Pemuda dan Eks-Komabatan. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Aceh Selatan. Hasil penelitian yang didapatkan bahwasanya pemekaran daerah Kabupaten Aceh Selatan Jaya sudah melewati berbagai tahapan diantaranya wacana dan konsolidasi, penyusunan rancangan peraturan daerah, pembentukan panitia pemekaran, penyusunan dokumen persyaratan, pendampingan dan evaluasi pemerintah daerah, persetujuan legislasi, penetapan dan impelementasi, serta monitoring dan evaluasi. Adapun sejumlah aktor yang terlibat dalam rencana pemekaran daerah Kabupaten Aceh Selatan Jaya yakni ulama, eks kombatan, tokoh pemuda dan elite lokal Dapat disimpulkan bahwa Motif Politik yang mendorong aspirasi pemekaran daerah Kabupaten Aceh Selatan Jaya diantaranya adalah berupa kepentingan politik, kontrol dan penguasaan sumber daya, representasi dan partisipasi politik, pembangunan dan pelayanan publik,keadilan dan kesejahteraan serta perbedaan basis identitas.