Makna Lafaz Rūḥ dalam Al-Quran menurut Imam Al-Suyūṭī

Makna hakikat lafaz rūḥ yang dipahami masyarakat umumnya, Rūḥ merupakan suatu dimensi pada makhuk hidup yang karenanya dapat menghidupkan tubuh badan. Adapun rūḥ dalam al-Quran dengan kajian ilmu al-wujūh menurut Imam al-Suyūṭī, tidak hanya bermakna sebagai suatu dimensi pada badan makhuk hidup yang karenanya dapat memberi hidup, tetapi mengandung makna yang berbeda lainnya. Ilmu al-wujūh merupakan satu lafaz yang memiliki makna ganda yang digunakan dalam maknanya beragam. Berangkat dari permasalahan ini, penulis merumuskan dua tujuan penelitian, yaitu untuk menjelaskan seputar ilmu al-wujūh dan menjelaskan pemahaman mufasir terhadap makna rūḥ dalam al-Quran yang dikaji dalam aspek ilmu al-wujūh. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini ialah metode mauḍu’i (tematik) dengan menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan lafaz rūḥ. Penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan mengumpulkan data kepustakaan dan menggunakan teknik analisis deskriptif terhadap material perpustakaan seperti buku-buku, kitab-kitab, maupun literatur lainnya yang mendukung pembahasan ini. Data sekunder yang penulis gunakan antara lain ialah al-Quran, kitab al-Mu’jam al-Mufahras , kitab-kitab yang membahas ilmu al-Wujūh wa al-Naẓā’ir, kitab tafsir Jalalain, al- Mishbāh, al-Munīr, al-Qurṭubī, Ibnu Katsir serta beberapa kitab tafsir yang mendukung lainnya, tidak lupa juga buku-buku yang berkenaan dengan pembahasan rūḥ. Adapun hasil penelitiannya adalah dari 24 kata rūḥ yang berbentuk mufrad dan muḍāf yang tersebar dalam 20 surah memiliki beberapa pemahaman makna di dalamnya. Berdasarkan data yang diperoleh, Imam al-Suyūṭī dengan pendekatan ilmu al-Wujūh wa al-Naẓā’ir makna lafaz rūḥ dalam al-Quran memiliki sembilan