Lafaẓ Salat dan Maknanya Dalam Al-Qur’an

Perlu dipahami secara komprehensif dengan jalan melihat penafsiran para ulama. Setiap ungkapan teks memiliki makna tersendiri, dan ada juga, lafaẓ dalam al-Qur’an memiliki beberapa sisi wajah maknanya. Misalnya lafaẓ salat. Hal ini perlu dijelaskan dengan benar. Dengan demikian, timbullah keinginan peneliti untuk mengetahui mengenai bagaimana pemaknaan lafaẓ salat dalam al- Qur’an. Hal ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna salat dalam al-Qur’an berdasarkan teks dan konteksnya dengan melihat beberapa penafsiran ulama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maudū’i (tematik) dengan menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan lafaẓ salat. Penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan mengumpulkan data kepustakaan dan menggunakan teknik analisis deskriptif terhadap objek kepustakaan. Hasil penelitian dapat menunjukkan bahwa lafaẓ salat dalam al-Qur’an dengan beragam bentuknya terulang sebanyak 99 kali dalam 32 surat yang memiliki keberagaman makna sesuai dengan konteks ayat yang berbeda-beda. Antaranya: salat memiliki makna salat lima waktu, salat asar, salat jumat, salat jenazah, doa, rahmat atau istighfar, dan tempat ibadah. Keberagaman makna apabila dikaji dari konteksnya dengan melihat penafsiran para ulama tersebut, pada dasarnya lafaẓ salat memiliki makna tersendiri yang tetap dan melekat padanya. Namun, ketika lafaẓ tersebut memasuki sebuah kalimat untuk menunjukkan konteks tertentu, lafaẓ salat mengalami perkembangan makna sesuai dengan konteksnya.