Analisis penerapan Akutansi zakat infak dan sedekah berdasarkan PSAK 109 dalam penyusunan laporan keuangan Baitul Mal Aceh

laporan keuangan melalui sistem akuntansi mengenai peraturan pemberlakuan, perumusan, pencatatan dan menampilkan laporan keuangan yang telah disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang didasari oleh kondisi dan kesepakatan yang di sahkan oleh lembaga resmi Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penyusunan laporan keuangan Baitul Mal Aceh sudah sesuai dengan ketentuan umum yang berlaku dalam PSAK 109 serta Penerapan PSAK 109 dalam penyusunan laporan keuangan Baitul Mal Aceh. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Dengan pendekatan yang dikemukakan oleh Miles and Huberman yang bersifat induktif. Dalam penelitian ini mengunakan informan yang diwawancarai sebanyak satu orang yang menjadi informan kunci. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penerapan PSAK 109 dalam penyusunan laporan keuangan Baitul Mal Aceh dapat dikatakan bahwa Baitul Mal Aceh sudah menerapkan PSAK 109 sejak tahun 2016 sampai 2021. Ada beberapa tahun Baitul Mal Aceh tidak menerapkan PSAK dikarenakan Baitul Mal Aceh menerapkan Sistem Akutansi Pemerintahan yang diatur berdasarkan amanat Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tenteng keuangan Negara, peraturan pemerintah Nomor 12 Tahun 2020 tentang pengelolaan keuangan daerah, peraturan menteri dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 Tentang pendoman Teknis pengelolaan keuangan Daerah, qanun Aceh Nomor 1 Tahun 2021 tentang anggaran pendapatan dan Belanja Aceh Tahun Anggaran 2021, oleh sebab itu Baitul Mal Aceh menerapakan dua sistem pelaporan keuangan yaitu berbasis PSAK dan berbasis Akutansi pemerintahan. Baitul Mal Aceh juga menyajikan 4 (empat) jenis laporan keuangan yaitu laporan posisi keuangan, laporan perubahan dana, laporan aset kelolaan, laporan arus kas pada setiap akhir tahun. Sampai saat ini Baitu Mal Aceh telah menyajikan laporan keuangannya yang berlandsakan pada PSAK 109.