Perbandingan Indikator Asam-Basa Alternatif Dari Ekstrak Daging Buah Naga (Hylocereus Polyrhizus) Dan Bit (Beta Vulgaris)

Indikator alami merupakan zat warna atau pigmen yang diekstraksi dari berbagai tumbuh-tumbuhan. Buah naga (Hylocereus polyrhizus) dan buah bit (Beta vulgaris) dapat dimanfaatkan sebagai indikator karena buah naga mengandung pigmen antosianin, sementara buah bit mengandung betasianin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan, potensi, dan perubahan warna dalam kondisi asam dan basa dari ekstrak daging buah naga dan buah bit. Daging buah naga dan buah bit diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% + HCl 1% (1:1) selama 24 jam, ekstrak buah naga dan buah bit kemudian dianalisis secara kualitatif untuk antosianin dan betasianin menggunakan larutan asam (HCl) dan larutan basa (NaOH), diuji pada trayek pH 1-13 baik dengan diteteskan dan dengan kertas indikator, serta diaplikasikan pada tirasi asam basa. Uji kualitatif antosianin dan betasianin menggunakan larutan asam dan basa menunjukkan hasil positif terhadap ekstrak buah naga dan buah bit. Hasil uji trayek pH menunjukkan perubahan warna dari merah pekat keunguan menjadi merah kekuningan pada buah bit, dan dari merah keunguan menjadi merah kekuningan pada buah naga yang terjadi pada pH 10-11 baik diteteskan atau dengan kertas indikator. Volume NaOH yang didapatkan pada titrasi asam basa sebesar 11,6 mL pada ekstrak buah naga dan 11,3 mL pada ekstrak buah bit. Indikator buah bit lebih baik dibandingkan buah naga.