Pemanfaatan Tumbuhan Pasca Melahirkan Pada Etnis Aneuk Jamee Di Kecamatan Samadua Sebagai Referensi Mata Kuliah Etnobiologi

Tumbuhan obat adalah salah satu jenis tumbuhan mengandung bahan aktif pada salah satu atau seluruh bagian tumbuhan yang dimanfaatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan, memperbaiki status gizi, dan menyembuhkan penyakit. Kendala yang dialami mahasiswa dalam pembelajaran pemanfaatan tumbuhan pasca melahirkan yaitu perlu adanya tambahan materi sebagai referensi pendukung mata kuliah Etnobiologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan yang dimanfaatkan pasca melahirkan, cara pengolahan tumbuhan, kelayakan media yang dihasilkan serta respon mahasiswa terhadap media yang dihasilkan. Jenis penelitian deskriptif kualitatif, menggunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian diperoleh bahwa pada Etnis Aneuk Jamee di Kecamatan Samadua terdapat 55 Jenis dari 33 Famili tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat pasca melahirkan. Terdapat beberapa cara pengolahan tumbuhan pasca melahirkan yaitu dengan cara direbus 27 %, ditumbuk 16 %, digiling 15 %, diremas 12 %, diasapi 10 %, diperas dan dimasak 6 %, dibakar 4 % serta diblender dan dicincang 2 %. Presentase uji kelayakan buku referensi diperoleh hasil 91,3 % dengan kategori sangat layak untuk direkomendasikan dan digunakan sebagai referensi mata kuliah Etnobiologi. Hasil respon mahasiswa diperoleh total presentase hasil 86,8 % dengan kategori sangat baik untuk digunakan sebagai referensi mata kuliah Etnobiologi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa produk hasil penelitian berupa buku pemanfaatan tumbuhan pasca melahirkan Etnis Aneuk Jamee di Kecamatan Samadua sangat layak digunakan sebagai referensi mata kuliah Etnobiologi.