Pendidikan Keulamaan Perempuaan Pada Dayah Mahyang (Ma'had Aly) di Aceh

Muhibuddin, 2008067001 Pendidikan Keulamaan Perempuaan Pada Dayah Mahyang (Ma'had Aly) di Aceh. In: Pendidikan Keulamaan Perempuaan Pada Dayah Mahyang (Ma'had Aly) di Aceh. Universitas Islam Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Pendidikan Keulamaan Perempuaan Pada Dayah Mahyang (Ma'had Aly) di Aceh] Text (Pendidikan Keulamaan Perempuaan Pada Dayah Mahyang (Ma'had Aly) di Aceh)
LP_P3T_2019-Muhibuddin.pdf - Published Version

Download (937kB)

Abstract

Saat ini, peran profetik keulamaan memiliki tanggung-jawab besar untuk menghapus segala bentuk ketidakadilan dan kekerasan yang menimpa perempuan dan memenuhi hak-hak sosial mereka, serta mengokohkan nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan. Oleh karena itu, segala upaya kultural dan struktural diperlukan dalam rangka menegaskan kerja-kerja sosial keulamaan untuk hak-hak perempuan, nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan, sekaligus dalam rangka me“reclaim” keberadaan dan fungsi ulama perempuan dalam kancah sosial Indonesia dan dunia. Pendidikan keulamaan perempuan merupakan salam satu bentuk dari gerakan kulturisasi melalui proses pendidikan yang humanitarian dan dari bias gender. Pendidikan juga merupakan salah satu hak sosial kaum perempuan dalam kancah kehidupan berbangsa dan bernegara. Perempuan sebagai warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang memadai baik dari pemerintah maupun dari masyarakat itu sendiri. Pendidikan keulamaan merupakan salah satu kualifikasi pendidikan khusus keagamaan (Islam) yang berupaya memposisikan kaum perempuan pada taraf yang sejajar dengan dengan kaum laki-laki dalam kapasitas keulamaan yang mumpuni. Dayah Manyang merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam tradisional yang berbasis masyarakat (didirikan dan dikelola oleh masyarakat) hingga saat ini masih eksis dan memberikan konstribusi yang cukup signifikan dalam menelorkan para ulama muda baik laki-laki maupun perempuan. Namun kaum masih harus berjuang untuk memperoleh haknya ini. Sebab tantangan yang dialami oleh mereka jauh lebih kompleks dibandingankan dengan lawan jenisnya. Tantangan dimaksud adalah tantangan kultural dan struktural sekaligus. Dus, hingga kini dayah masih didominasi santri laki-laki dan santri yang berhasil mengenyam pendidikan keulamaan di dayah hingga sampai eksis di jenjang “finalis” sebagian besarnya santri laki-laki. Karena itu pendidikan keulamaan perempuan harus didorong sedemikian rupa oleh kesadaran kaum perempuan sendiri sehingga ulama perempuan tampil sebagai sebuah kenyataan.

Item Type: Book Section
Subjects: 200 Religion (Agama)
200 Religion (Agama) > 206 Tokoh dan Organisasi
200 Religion (Agama) > 297 Islam
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Tehnik Lingkungan
Depositing User: Puslitpen Ar-Raniry
Date Deposited: 07 Nov 2023 08:59
Last Modified: 07 Nov 2023 08:59
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/30827

Actions (login required)

View Item
View Item