Analisis Perbandingan Implementasi Sistem Gala Blang Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Gampong Siron Tanjong Dengan Gampong Meunasah Trieng Paloh Kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie)

Gadai (ar-rahn) adalah menjadikan harta benda sebagai jaminan utang agar utangnya itu dilunasi (dikembalikan) atau dibayarkan harganya jika tidak dapat mengembalikannya. Oleh karena itu, jaminan diperoleh oleh pihak yang menahan untuk memungkinkannya memulihkan seluruh atau sebagian piutangnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Analisis Perbandingan Implementasi Sistem Gadai Tanah Sawah (Gala Blang) Dalam Perspektif Ekonomi Islam di Gampong Siron Tanjong dengan Gampong Trieng Paloh. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan data penelitian lapangan (field research). Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data di ambil dari data primer yaitu dengan cara wawancara dan observasi langsung dari responden, dan data sekunder di ambil dari hasil menelaah studi kepustakaan yang berupa buku-buku, jurnal, serta pada hasil penelitian terdahulu.. Hasil dari penelitian ini adalah praktik gadai di Desa Siron Tanjong Dan Desa Trieng Paloh tidak memiliki perbedaan yang signifikan dikarenakan kedua desa tersebut masih memiliki kebudayaan yang masih sangat kental dengan ajaran Islam, dan masyarakat masih mengikuti adat istiadat yang telah ditetapkan oleh leluhur pada zaman dulu yang masih lekat pada tradisi agama Islam. Sistem gadai sawah di desa tersebut sudah mematuhi peraturan pemanfaatan barang gadai secara ekonomi Islam yang telah dinyatakan dalam fatwa DSN MUI. No. 25/DSN-MUI/lll/2002 dan pendapat para jumhur ulama. Pelaksanaan sistem gadai di desa tersebut bergantung pada kesepakatan awal mengenai pihak mana yang akan memegang barang jaminan.