Efektivitas Kearifan Lokal dalam Menangkal Radikalisme di Aceh

Happy Saputra, 2007087803 Efektivitas Kearifan Lokal dalam Menangkal Radikalisme di Aceh. In: Efektivitas Kearifan Lokal dalam Menangkal Radikalisme di Aceh. Universitas Islam Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Efektivitas Kearifan Lokal dalam Menangkal Radikalisme di Aceh] Text (Efektivitas Kearifan Lokal dalam Menangkal Radikalisme di Aceh)
LP_PDI_2019-Happy Saputra.pdf - Published Version

Download (2MB)

Abstract

Kearifan lokal di Aceh bukan hanya sebatas adat, melainkan juga sudah menjadi satu kesatuan yang merambah ke berbagai aspek. Islam dan kearifan lokal Aceh memiliki corak dan karakter unik yang relatif berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Kearifan lokal di Aceh mampu survive dalam masyarakat karena sudah melewati fase islamisasi. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan responden meliputi tokoh adat, tokoh agama, akademisi dan pihak lain yang dianggap memiliki kapasitas dalam menjawab masalah penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal di Aceh cenderung dinamis namun pada hakikatnya memiliki kesamaan antara satu wilayah dengan wilayah lainnya yang ada di Aceh, hanya beberapa daerah seperti Aceh Tamiang, Dataran Tinggi Gayo (Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Tenggara), dan Aceh Selatan yang sedikit memiliki perbedaan. Terdapat beberapa kearifan lokal yang ada di Aceh, khususnya Banda Aceh, Aceh Barat, Aceh Tengah dan Aceh Tamiang (lokasi penelitian) yaitu meuseuraya (gotong-royong), hadih madja, pesiejuk, meurukon, khanduri (kenduri), tolak bala, dan iserahan anakku tengku guru (penyerahan anak ke sekolah/guru). Nilai filosofis dalam kearifan lokal di Aceh tergambar dari beberapa kegiatan adat yang dilaksanakan yaitu menunjukkan rasa kebersamaan dan kesetia kawanan sosial seperti dalam acara meuseuraya, pesiejuk dan khanduri. Adat yang lain juga menunjukkan bahwa masyarakat Aceh adalah masyarakat yang agamis yang menjadikan adat dan agama selaras seperti terlihat dalam acara meurukon dan iserahan anakku tengku guru. Kearifan lokal di Aceh dianggap efektif dalam menangkal radikalisme terutama ada pada peran tengku sebagai sosok figur yang dijadikan masyarakat sebagai tempat bertanya. Tengku adalah benteng terakhir selaku filterisasi ideologis maupun aksiologis.

Item Type: Book Section
Subjects: 200 Religion (Agama)
200 Religion (Agama) > 206 Tokoh dan Organisasi
200 Religion (Agama) > 207 Misi dan Pendidikan Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Ilmu Ilmu Perbandingan Agama
Depositing User: Puslitpen Ar-Raniry
Date Deposited: 07 Nov 2023 09:02
Last Modified: 07 Nov 2023 09:02
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/31011

Actions (login required)

View Item
View Item