Problematika Talak di Luar Pengadilan (Studi Masyarakat Aceh Tengah)

Muklis Aziz, 2015105702 (2023) Problematika Talak di Luar Pengadilan (Studi Masyarakat Aceh Tengah). In: Problematika Talak di Luar Pengadilan (Studi Masyarakat Aceh Tengah). Universitas Islam Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Problematika Talak di Luar Pengadilan (Studi Masyarakat Aceh Tengah)] Text (Problematika Talak di Luar Pengadilan (Studi Masyarakat Aceh Tengah))
LP_PDI_2019-MUCHLIS AZIZ.pdf - Published Version

Download (1MB)

Abstract

Memutuskan perceraian suatu hal lumrah yang terjadi dalam masyarakat, namun agama sangat membenci perceraian karena dampak yang terjadi dalam perceraian sangat berefek dalam kehidupan sosial masyarakat. Dalam kitab-kitab fiqih dan Undang-undang No.1 tahun 1974 tentang perkawinan disebutkan bahwa perceraian dapat terjadi dengan segala cara yang mengindikasikan berakhirnya suatu hubungan suami istri, baik talak yang dijatuhkan oleh suami atau cerai gugat (khulu`) yang diajukan oleh pihak istri ataupun sebab lainnya. Maka untuk melakukan perceraian harus ada alasan (bukti) bahwa antara suami istri tersebut tidak dapat hidup rukun lagi. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kecenderungan masyarakat antara yang talak melalui pengadilan agama dengan di luar pengadilan agama dan untuk mengetahui problematika yang muncul akibat dari talak di luar pengadilan agama di Aceh Tengah. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah tokoh masyarakat di Aceh Tengah 17 orang dan pelaku perceraian di luar pengadilan agama 7 orang. Adapun pengumpulan data lapangan dilakukan melalui observasi, wawancara dan telaah dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, faktor yang menyebabkan masyarakat Kabupaten Aceh Tengah masih melakukan perceraian atau talak di luar pengadilan agama di antaranya adalah minimnya pengetahuan tata Negara tentang prosedur pelaksanaan perceraian melalui pengadilan agama, faktor ekonomi juga faktor pernikahan siri, serta faktor jauhnya kantor pengadilan agama dari tempat tinggalnya masyarakat yang umumnya di pedalaman. Selanjutnya, dampak yang muncul dari talak di luar pengadilan agama salah satunya adalah tidak adanya kepastian hukum untuk perceraiannya. Oleh karena itu, perceraian yang terjadi antara suami istri tersebut tidak dianggap karena tidak ada legalitas formalnya. Kemudian perceraian dilakukan di luar pengadilan agama tidak mendapatkan hak apapun, baik pihak istri maupun suami. Di samping itu, problem yang muncul akibat talak di luar pengadilan agama adalah terhadap anak dan pendidikannya, harta kepada siapa, warisan, akan menimbulkan perioritas suami lebih daripada istri, suami sewenang-wenang terhadap istri, dan hak asuh anak.

Item Type: Book Section
Subjects: 200 Religion (Agama)
200 Religion (Agama) > 203 Ibadah Umum dan Praktik lainnya
200 Religion (Agama) > 205 Etika Agama
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > S1 Pengembangan Masyarakat Islam
Depositing User: Puslitpen Ar-Raniry
Date Deposited: 07 Nov 2023 09:03
Last Modified: 07 Nov 2023 09:03
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/31040

Actions (login required)

View Item
View Item