Strategi Guru Bimbingan Konseling dalam Mengatasi Stress Belajar Peserta Didik di MTsN 2 Aceh Besar

Stres belajar adalah perasaan yang di hadapi oleh seseorang ketika ada tekanan-tekanan terhadapnya. Tekanan yang di maksud adalah yang berhubungan dengan belajar dan kegiatan di sekolah. Penelitian yang berjudul ” Strategi Guru Bimbingan Konseling dalam Mengatasi Stress Belajar Peserta Didik di MTsN 2 Aceh Besar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Strategi guru bimbingan konseling dalam mengatasi stres belajar peserta didik di MTsN 2 Aceh Besar (2) faktor-faktor yang mempengaruhi stres belajar peserta didik di MTsN 2 Aceh Besar (3) hambatan-hambatan guru bimbingan konseling dalam mengatasi stres belajar peserta didik di MTsN 2 Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan subjek penelitian terdiri dari 1 orang guru BK. Teknik pengimpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah (1) reduksi data (2) penyajian data (3) penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian di MTsN 2 Aceh Besar menunjukkan bahwa: (1) Strategi yang dilakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling dalam mengatasi stres belajar di MTsN 2 Aceh Besar yaitu pertama guru bimbingan konseling melakukan indetinfikasi stres belajar, kedua layanan bimbingan konseling dan memberikan pelayanan khusus berupa konseling individual dan selanjutnya melakukan home visit. (2) Faktor-faktor yang menyebabkan stres belajar peserta didik di MTsN 2 Aceh Besar terdiri dari faktor internal yang meliputi kesehatan, minat, pola pikir, kepribadian,kemampuan dan motivasi diri peserta didik dalam belajar. Faktor eksternal yang meliputi kelompok bermain, fasilitas sekolah yang kurang dan kejelasan guru dalam menjelaskan materi pembelajaran. (3) Hambatan-hambatan guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi stres belajar di MTsN 2 Aceh Besar yaitu sarana dan prasarana yang meliputi ruang bimbingan konseling yang kecil , kurangnya jam khusus untuk memberikan layanan BK,kurangnya kepedulian orang tua peserta didik dalam memantau anak untuk belajar, guru yang susah untuk di mediasi, dan masih ada peserta didik yang salah mengartikan peran guru Bimbingan dan Konseling.