Analisis Perjanjian terhadap Perlindungan Kerugian Konsumen Pada Jasa Laundry Menurut Konsep Akad Ijarah ‘Alal-‘Amal (Studi Kasus pada Cinsa Laundry Coin di Kec. Syiah Kuala dan Franchise Zean’s Dryclean di Kec. Baiturrahman)

Masyarakat sekarang ini banyak yang menggunakan jasa laundry dengan tujuan untuk memudahkan pekerjaan mereka. Usaha laundry menggunakan syarat dan ketentuan untuk kesepakatan perjanjian. Perjanjian pada nota laundry merupakan ketentuan yang dibuat secara sepihak oleh pelaku usaha tanpa melibatkan pihak konsumen sama sekali, hal ini menyebabkan tidak terpenuhinya hak-hak konsumen selama bertransaksi. Seperti permasalahan hilangnya pakaian pada Cinsa Laundry Coin dan luturnya pakaian pada Zean’s Dryclean yang dialami oleh konsumen, sehingga konsumen tidak puas atas pertanggungjawaban kedua pihak laundry tersebut. Rumusan masalah dalam skripsi ini mengenai, 1) bagaimana bentuk akad perjanjian pihak Cinsa Laundry Coin dan Zean’s Dryclean dengan pihak konsumen dan 2) bagaimana pertanggungjawaban kerugian konsumen, pada jasa Cinsa Laundry Coin dan Zean’s Dryclean berdasarkan akad Ijarah ‘Alal-‘Amal. Metode skripsi ini menggunakan penelitian kualitatif dengan dua jenis pendekatan yaitu field research (penelitian lapangan) dan library research (penelitian kepustakaan). Adapun hasil penelitian menunjukkan bahawa pertama, pihak Cinsa Laundry Coin dan Zean’s Dryclean membuat perjanjian secara sepihak dengan konsumen. Para konsumen tidak dapat menuntut ganti rugi karena adanya perjanjian yang sengaja dicantumkan untuk menghindari resiko yang mungkin akan terjadi di kemudian hari yang semestinya merupakan tanggung jawab pihak laundry sebagai pemilik usaha. Kedua, menurut akad ijarah ‘alal-‘amal terhadap kerugian konsumen pada Cinsa Laundry Coin dan Zean’s Dryclen belum sesuai. Karena pihak jasa laundry tidak dapat menggantikan barang/pakaian milik konsumen sesuai dengan harga atau nilai barang/pakaian tersebut, sehingga konsumen merasa dirugikan.