Ungkapan Lafaz Makna Janji dalam Al-Quran Menurut Para Mufasir

Janji adalah sebuah kontrak psikologis yang menandakan transaksi antara dua orang, di mana orang pertama mengatakan pada orang kedua untuk menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat atau persetujuan. Terkait dengan latar belakang ini, peneliti bermaksud untuk mencari dan meneliti lebih dalam mengenai ungkapan-ungkapan lafaz yang bermakna janji dalam Al-Quran menurut beberapa mufasir yang akan penulis batasi. Tujuannya adalah untuk mengetahui dan memahami bagaimana makna janji dalam Al-Quran dan bagaimana penafsiran Ibnu Katsir dan Sayyid Quthb tentang makna janji. Penelitian ini berbentuk kualitatif, dalam penelitian kepustakaan (library research) dimana Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Fi Zilal Al-Qur’an menjadi sumber utama dan bahan perpustakaan yang bersumber dari lainnya seperti kitab, buku, artikel, jurnal menjadi sumber sekunder. Penulis juga akan memaparkan tentang penafsiran Ibnu Katsir dan Sayyid Quthb dengan menggunakan metode diskriptif analisis dengan pendekatan kebahasan sehingga menjadi satu kajian yang mendalam dan komprehensif, baik dari segi bi al-ma’thur maupun bi al-ra’yi. Temuan hasil penelitian, penafsiran Ibnu Katsir dan Sayyid Quthb tentang lafaz-lafaz yang berhubungan dengan makna janji sangat beragam tergantung pada konteks ayat. Dari lafaz-lafaz yang disebutkan di dalam Al-Quran terdapat beberapa macam lafaz yang terkait dengan kata yang membawa makna janji, seperti kata al-‘ahd, al-wa’d, al-‘aqd, al-mitsaq dan bai’at.