Modernisasi Kurikulum Pendidikan Dayah Pada Ma’had `Aly

Sejumlah pesantren besar di Indonesia telah memiliki satuan pendidikan keagamaan Islam pada jenjang pendidikan tinggi yang populer dengan nama Ma’had Aly. Berdasarkan PMA No. 71 Tahun 2015, yang dimaksud dengan Ma’had Aly adalah perguruan tinggi keagamaan Islam yang menyelenggarakan pendidikan akademik dalam bidang penguasaan ilmu agama Islam (tafaqquh fi al-din) berbasis kitab kuning yang diselenggarakan oleh dan berada di lingkungan pesantren. Perkembangan ini juga dilanjutkan dengan formalisasi perguruan tinggi pesantren yang dalam pelaksanaannya setara dengan pendidikan tinggi strata satu (S1) dan strata dua (S2) dan strata tiga (S3). Ma’had Aly merupakan lembaga yang didirikan untuk pendidikan ulama tingkat tinggi sebagai kelanjutan dari pendidikan diniyah yang berada di tingkat Ulya/Madrasah Aliyah atau pendidikan sederajat. Pelaksanakan pembelajaran pada Ma’had Aly terdapat pedoman kurikulum dalam Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam. Berdasarkan pedoman kurikulum Ma’had Aly, kurikulum adalah rencana-rencana belajar dan program pembelajaran untuk mencapai mutu kompetensi profesional dan mutu kompetensi akademik. Standar mutu tersebut ditetapkan oleh penyelenggara Ma’had Aly yang bersangkutan dan dirundingkan dengan Majlis Masyaikh. Standar mutu akademik ini bertujuan agar lulusan Ma’had Aly memiliki kompetensi sebagai ulama yang dapat menjalankan fungsi penyuluhan pengembangan masyarakat, keteladanan, kependidikan, dan pemberi fatwa keagamaan untuk menjawab tantangan zaman di masa depan. Ma’had Aly merupakan salah satu perkembangan mutakhir dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia. Disertasi ini disusun untuk menjawab tiga pertanyaan penelitian, yaitu a) apakah modernisaasi kurikulum pendidikan

dayah telah dilaksanakan pada Ma’had Aly, b) bagaimana kelangsungan modernisasi kurikulum pendidikan dayah pada Ma’had Aly, c) Mengapa modernisasi kurikulum pendidikan dayah pada Ma’had Aly diperlukan. Penelitian disertasi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan eksploratif-analisis. Adapun metode penelitian menggunakan metode mix method dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, pengamatan dan tela’ah dokumen. Sedangkan teknik analisis data menggunakan content analysis (descriptive analysis dan comparative analysis); dimana data yang diperoleh selanjutnya dipelajari, diklasifikasi, dinyatakan, dibandingkan, ditafsirkan atau dimaknai secara kritis- komprehensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ma’had Aly di Aceh (dayah Darul Munawarah, MUDI Mesra, Babussalam dan Malikul Shaleh) telah mengimplimentasikan kurikulum modern dalam sistem pendidikan dayah. Diantara indikasi kemodernan kurikulum Ma’had Aly adalah adanya co-curricular (kurikulum pendamping) yang keberadaannya menyertai kurikulum inti (keilmuan khusus) seperti ilmu tata kebahasaan, wawasan kebangsaan, filsafat Islam, sosiologi dan antropologi masyarakat Aceh. Demikian juga dengan adanya ekstra kurikuler di Ma’had Aly merupakan kurikulum pengembangan bakat dan minat mahasantri seperti jurnalistik, desain grafis, ketrampilan menggunakan teknologi informasi dan telekomunikasi dan penelusuran kreativitas mahasantri lainnya. Modernisai kurikulum Ma’had Aly diawali dengan spirit untuk mewujudkan pendidikan pesantren menjadi lebih baik lagi sesuai dengan perkembangan dan kemajuan zaman dewasa ini. Yaitu semangat untuk menghadirkan kualitas pendidikan Islam tradisional dalam wajahnya yang modern sehingga senantiasa memiliki daya tarik dan substansi kajian yang terkoneksikan dengan isu-isu kekinian yang dibutuhkan umat.