Pidato Kebangsaan Agus Harimurti Yudhoyono Pada Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat 2022 Ditinjau Dari Retorika Politik Aristoteles

Retorika merupakan kecakapan seseorang dalam berpidato atau berbicara di muka publik. Rapat Pimpinan Nasional oleh Agus Harimurti Yudhoyono selaku Ketua Partai Demokrat menjadi kesempatan untuk menyampaikan gagasan, pandangan dan kritik di hadapan kader Partai. Penelitian ini meneliti bagaimana retorika Agus Harimurti Yudhoyono serta pesan politik yang ingin disampaikan pada Rapimnas Partai Demokrat yang berlangsung di 16 September 2022 dengan menggunakan teori lima hukum retorika Aristoteles. Penelitian bersifat deskriptif kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak catat, sementara analisis data menggunakan metode deskripsi analisis dengan menggunakan teknik analisis teks. Data dihimpun dari video pidato kebangsaan Agus Harimurti Yudhoyono pada Rapimnas Partai Demokrat. Hasil dari penelitian adalah (1) Dalam Pidato Agus Harimurti Yudhoyono terdapat 5 hukum retorika Aristoteles, (a) Inventio (penemuan) ditemukan bahwa konsep pidato berangkat dari pembahasan mengenai ekonomi, supremasi hukum, pembangunan ibu kota baru, pembangunan sumber daya manusia, dan kontestasi politik di 2024. (b) Dispotitio (penyusunan) ditemukan secara sistematis pola pidato dengan pendahuluan, isi dan epilog. (c) Elucatio (Gaya) terdapat 9 gaya bahasa mulai dari antiklimaks, klimaks, litotes, hiperbola, simile, repetisi, personifikasi, satir, dan analogi. (d) Memorio (ingatan) Agus Harimurti Yudhoyono menjadikan data sebagai ajang untuk menyampaikan gagasan yang diingat dengan baik. (e) Pronuntitio (penyampaian) Agus Harimurti Yudhoyono dalam penyampaiannya terdapat 3 rukun yaitu kontak, penggunaan suara dan gerak tubuh. Pada pesan politik terdapat pesan secara pragmatika, semiotika dan pembicaraan konflik. Berdasarkan lima hukum retorika tersebut dapat disimpulkan bahwa pidato dari Agus Harimurti Yudhoyono sangat baik dan telah memenuhi kaidah retorika seperti hukum yang dilahirkan oleh Aristoteles dan pesan disampaikan sesuai dengan ragam pesan politik.