Pengaruh Rumput Laut terhadap Ekstrak Limbah Daging Buah Kopi Robusta (Coffea robusta) pada Pembuatan Kosmetik Masker Wajah Produk Halal

Penelitian tentang pengaruh rumput laut terhadap ekstrak limbah daging buah kopi Robusta (Coffea robusta) pada pembuatan kosmetik masker wajah telah dilakukan. Provinsi Aceh merupakan salah satu penghasil kopi terbesar di Indonesia, namun yang digunakan hanya biji kopi nya saja. Para petani kopi memisahkan biji kopi dengan daging buahnya untuk di olah bijinya sedangkan daging buah kopi dianggap sebagai limbah dijadikan pakan ternak. Berdasarkan penelitian yang ada, daging buah kopi yang dihasilkan terkandung senyawa polifenol sebagai antibakteri. Begitu juga hasil laut Provinsi Aceh merupakan komoditas yang sangat menjanjikanalah satunya adalah rumput laut. Rumput laut jenis cokelat Sargassum sp sangat banyak ditemukan di pesisir pantai barat provinsi Aceh, namun belum dimaksimalkan. Salah satu turunannya adalah alginat. Pada penelitian ini kombinasi antara polifenol ekstrak dari daging buah kopi dan alginat dari rumput laut Sargassum sp. digunakan sebagai bahan dasar pembuatan masker wajah. Dilakukan pengujian terhadap pengamatan organoleptis, pengujian pH, pengujian waktu sediaan mengering, dan pengujian aktifitas bakteri. Variasi dilakukan juga terhadap kombinasi campuran sediaan berdasarkan ukuran partikel serbuk alginat. Hasil yang diperoleh rendemen yang dihasilkan dari ekstrak daging buah kopi sebesar 5,86%, rendemen alginat yang paling banyak dihasilkan oleh kalium karbonat sebesar 40,77%, derajat keasaman dari kombinasi yang dilakukan sebesar 4,5 - 6,5. Untuk sediaan waktu mengering memiliki rata-rata waktu estimasi lebih kurang 6 menit. Sedangkan aktifitas bakteri menunjukkan agen pengekstrak K2CO3 konsentrasi 2% tergolong kuat melawan pertumbuhan bakteri dengan area bersih 14 mm. Dengan data tersebut dapat dilihat kombinasi mampu menghambat laju pertumbuhan bakteri sehingga direkomendasikan untuk bahan alternatif pembuatan masker industri kosmetik farmasi.