Peran PTKIN Dalam Mewujudkan Kerukunan Umat Beragama Di Aceh

Maraknya kasus intoleransi beragama di Aceh menjadi perhatian publik Pemerintah hadir merespon kondisi ini dengan membentuk FKUB sebagai instrument problem solving. Rumusan penelitian ini terdiri dalam beberapa elemen, diantaranya: Apa saja potensi dan sumberdaya kerukunan beragama di PTKIN. Bagaimana bentuk partisipasi PTKIN dalam mewujudkan kerukunan umat beragama di Aceh dan Sejauhmana intervensi PTKIN dalam tata kelola kerukunan umat beragama di Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif, terdiri dari kalangan akademisi dari beberapa PTKIN yang diperbandingkan. Lokasi penelitian ini terdiri dari tiga PTIKN yaitu, UIN Ar-Raniry di Kota Banda Aceh; IAIN Cot Kala di Kota Langsa; dan STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh di Kabupaten Aceh Barat. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi, wawancara/FGD, dan dokumentasi. Adapun metode analisis data penelitian digunakan, metode deskriptif, metode interpretasi dan metode komparatif. Beberapa hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kerukunan beragama di Aceh relatif belum menggembirakan, belum sesuai dengan harapan. Masih terdapat pertikaian, konflik, dan polemik dalam kehidupan umat beragama. Konflik yang terjadi secara fenomenal, meskipun bukan dalam skala yang luas, lebih bersifat internal (intern umat beragama Islam antara tradisional dengan non-tradisonal). Selanjutnya PTKIN di Aceh memiliki potensi dan sumber daya yang besar untuk dapat mewujudkan kerukunan beragama di Aceh. Terdapat hasil penelitian yang mengkaji problematika kerukunan umat beragama, yang diproduksi oleh kalangan dosen dan juga mahasiswa. Terdapat unit atau lembaga khusus “Rumah Moderasi Beragama” yang didedikasikan untuk mewujudkan kerukunan dan moderasi beragama.