Persepsi Masyarakat Lueng Bata Terhadap Kisah Para Nabi dalam Tafsir al-Ma’thur

Zakiatun Fajri, 211006002 (2023) Persepsi Masyarakat Lueng Bata Terhadap Kisah Para Nabi dalam Tafsir al-Ma’thur. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

[thumbnail of Persepsi  Masyarakat  Lueng  Bata Terhadap Kisah Para Nabi dalam Tafsir al-Ma’thur] Text (Persepsi Masyarakat Lueng Bata Terhadap Kisah Para Nabi dalam Tafsir al-Ma’thur)
8. FULL TESIS upload.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB)

Abstract

Kisah para Nabi yang berkembang dalam masyarakat Kecamatan Lueng Bata sebagiannya tidak dipahami berdasarkan sumber-sumber yang muktabar, bahkan di dalamnya diselipi cerita mitos dan tahayul. Jika keadaan tersebut terus berlanjut, dikhawatirkan mempengaruhi kemurnian ajaran Islam yang telah disampaikan oleh Rasulullah Saw. dan para penerus dakwahnya.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi teknik wawancara mendalam dan dokumentasi. Adapun teknik pemilihan informan penelitian menggunakan teknik purpossive sampling, dengan menentukan kriteria informan sebagai berikut: 1) Masyarakat yang berdomisili di Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh; 2) Masyarakat yang menekuni ilmu-ilmu keislaman; 3) Masyarakat yang menyelesaikan pendidikan formal, minimal tamatan SLTA/sederajat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, perbedaan deskripsi kisah para Nabi yang dikemukakan oleh masyarakat dilatarbelakangi oleh perbedaan sumber kisah yang diperoleh, dan tingkatan pendidikan yang ditempuh oleh masyarakat. Masyarakat yang sering membaca referensi seputaran kisah para Nabi dan menempuh pendidikan sarjana, lebih cenderung mengemukakan pendapatnya secara ilmiah dan tidak meyakini kisah mitos serta tahayul. Adapun pemaknaan terhadap simbol-simbol yang termuat dalam kisah para Nabi, dimaknai secara beragam oleh masyarakat, sebagaimana uraian berikut ini: 1) Burung gagak dimaknai dengan simbol kematian; 2) Sejenis tokek (cicak) dimaknai dengan simbol kefasikan, wabah penyakit dan petanda tidak baik (sial); 3) Hati dan lidah dimaknai sebagai kekuatan batin dan lisan, dalam berzikir dan taat kepada Allah; 4) Ikan yang hidup kembali dimaknai sebagai simbol keberkahan, serta wujud kuasa Allah dalam menghidupkan dan mematikan makhluk-Nya; 5) 99 ekor kambing dan satu ekor kambing dimaknai sebagai simbol perumpamaan terhadap teguran Allah kepada Nabi Daud As., mengenai suatu perkara yang telah terjadi padanya. Adapun berdasarkan hasil telaah kitab tafsir, ditemukan bahwa sebagian kisah para Nabi yang dideskripsikan oleh masyarakat tidak termuat penjelasannya dalam kitab tafsir al- Ma’thur, sedangkan sebagian lainnya ditemukan kisah yang sama di dalamnya, baik hal tersebut diungkapkan secara eksplisit (sama persis), ataupun memiliki sisi persamaan walau tampaknya agak berbeda.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X1 Al-Qur'an dan ilmu yang berkaitan > 2X1.3 Tafsir Al-Qur'an
Divisions: Program Pascasarjana > S2 Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Zakiatun Fajri Zakia
Date Deposited: 25 Aug 2023 04:07
Last Modified: 25 Aug 2023 04:07
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/31319

Actions (login required)

View Item
View Item