Perencanaan Lansekap Alami Sebagai Mitigasi Bencana Tsunami

Kriteria perencanaan pada kawasan tsunami sangat penting untuk diketahui dan dipelajari dari bencana yang pernah terjadi sebelumnya, karena pada dasarnya bencana tsunami memiliki karakteristik yang berbeda-beda pada setiap daerah sehingga perencanaan tidak salah sasaran dan dapat berjalan dengan baik. Perencanaan dilakukan dengan menerapkan teori-teori pendekatan mitigasi tsunami dengan teori konektivitas lanskap. Salah satu perencanaan mitigasi yaitu dengan lansekap alami berupa vegetasi. Vegetasi pada studi kasus penelitian yaitu di kawasan pesisir Uleu Lheue masih sangat minim setelah tsunami menghantam kawasan ini 2004 silam. Hanya terdapat mangrove di beberapa area, cemara laut, pohon asam Jawa dan perdu rendah. Oleh karenanya dalam merencanakan kawasan berbasis mitigasi haruslah menata vegetasi yang dapat mengurangi dampak tsunami serta sebagai penyejuk lingkungan disekitar area tersebut. Perencanaan yang diaplikasikan menggunakan vegetasi yang diindikasikan dapat mengurangi dan mereduksi efek tsunami yang menerjang kawasan perancangan antara lain yaitu kategori pohon yaitu : Pandanus Odoratissimus, Casuarina equisetifolia, Hibiscus Tiliaceus, Tamarindus indica, Anacardium occidentale, bakau, nypah dan waru.