Merawat Multikultural Pada Masyarakat Nelayan Studi Kasus Masyarakat Pesisir Pusong Lhokseumawe

Studi ini mengkaji tentang merawat multikultural masyarakat nelayan desa Pusong Lhokseumawe, yang merupakan suatu desa masyarakatnya memiliki keyakinan lima agama dengan tempat ibadah saling berdekantan, dan komposisi masyarakantya dari berbagai etnis tampa terjadinya konflik antar agama dan etnis. Uniknya adalah daerah tersebut berlokasi di Aceh yang menerapkan syari’at islam, mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan. Secara umum masyarakat nelayan di desa ini berpendidikan tamatan sekolah dasar, namun mereka sangat menjunjung tinggi nilai-nilai multikulturalisme, pluralisme, moderasi beragama dan saling membantu tampa mempersoalkan latar belakang seseorang. Kehidupan sosial seperti ini telah berlangsung cukup lama, malahan masyarakat Pusong mayoritas islam pernah menjadi tameng untuk melindungi tempat ibadah non muslim yang akan di serbu kelompok masyarakat datang dari luar.