Analisis Implementasi Rasio Akad Bagi Hasil Menurut Qanun Nomor 11 Tahun 2018 Pada Pembiayaan Umkm Di Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada Pt. Bank Aceh Syariah)

Pengesahan Qanun Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah telah memberikan perubahan besar dalam sistem perbankan di Provinsi Aceh. Salah satunya adalah penerapan akad yang harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Salah satunya adalah dalam penyaluran pembiayaan terhadap UMKM, dimana perbankan menggunakan akad bagi hasil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan rasio akad bagi hasil pada pembiayaan UMKM di Bank Aceh Syariah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan pendekatan yuridis empiris, adapun data primer diperoleh dari hasil wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku, jurnal dan sejumlah artikel lainnya terkait dengan objek penelitian. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa: Rasio akad pembiayaan yang ditetapkan oleh Qanun Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah sebesar 40% dengan penggunaan akad bagi hasil pertahun 2022. Akan tetapi rasio 40% yang diatur dalam Qanun masih belum terpenuhi di Bank Aceh Syariah dimana tingkat pertumbuhan rasio akad bagi hasil hanya mencapai di atas 10% dan pada tahun 2021 dan 2022 sebesar 9,4%. Penulis menyarankan agar Dewan Syariah Aceh (DSA) dan Dewan Pengawas Syariah (DPS) harus mengawasi proses realisasi pembiayaan yang dilaksanakan pihak Bank Aceh Syariah terhadap pembiayaan UMKM, perbankan terus meningkatkan pelayanan dan mengejar target rasio sebagaimana yang jelas ditetapkan oleh Qanun.