Pesantren NU dan Perubahan Sosisal (Kajian Pada (a). Pesantren Al- Munawwir, Krapyak – Yogyakarta, (b). Pesantren Tebuireng, Jombang, dan (c). Pesantren Darussalam Martapura, Kalimantan Selatan).

Ismail Muhammad, 2011046701 (2023) Pesantren NU dan Perubahan Sosisal (Kajian Pada (a). Pesantren Al- Munawwir, Krapyak – Yogyakarta, (b). Pesantren Tebuireng, Jombang, dan (c). Pesantren Darussalam Martapura, Kalimantan Selatan). In: Pesantren NU dan Perubahan Sosisal (Kajian Pada (a). Pesantren Al- Munawwir, Krapyak – Yogyakarta, (b). Pesantren Tebuireng, Jombang, dan (c). Pesantren Darussalam Martapura, Kalimantan Selatan). Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Pesantren NU dan Perubahan Sosisal (Kajian Pada (a). Pesantren Al- Munawwir, Krapyak – Yogyakarta, (b). Pesantren Tebuireng, Jombang, dan (c). Pesantren Darussalam Martapura, Kalimantan Selatan).] Text (Pesantren NU dan Perubahan Sosisal (Kajian Pada (a). Pesantren Al- Munawwir, Krapyak – Yogyakarta, (b). Pesantren Tebuireng, Jombang, dan (c). Pesantren Darussalam Martapura, Kalimantan Selatan).)
004 - Ismail Muhammad Siap Cetak.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (1MB)

Abstract

Perubahan sosial sedang dan akan terus terjadi secara kontinu, mencakup perkembangan lingkungan, fisik, dan pemikiran, tanpa dapat dibendung. Sehubungan dengan perubahan sosial ini, menarik untuk menelaah tentang “Bagaimana respon dan kesiapan pesantren NU dalam menghadapi perubahan sosial, dengan fokus pembahasan tentang jenis perubahan sosial yang dapat diterima pesantren NU, nilai-nilai yang tetap dipertahankan pesantren NU dalam menghadapi perubahan sosial, serta problematika pesantren NU dalam mengantisipasi perubahan sosial. Untuk menelaah dan mendalami persoalan ini, penelitian dilakukan di tiga pesantren NU yaitu: (a). Pesantren al-Munawwir, Krapyak – Yogyakarta, (b). Pesantren Tebuireng, Jombang, dan (c). Pesantren Darussalam Martapura, Kalimantan Selatan. Ketiga pesantren ini dipilih secara purposif, karena setiapnya memiliki keunggulan tersendiri, dan berafiliasi NU. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif berdasarkan pendekatan phenomenologik. Ringkasan temuan adalah : (a). Pesantren NU mengalami sekian banyak jenis perubahan, akibat dari social change meliputi: perubahan ilmu dan teknologi, perubahan kurikulum, perubahan manajemen, perubahan sistem, perubahan metode dan media, perubahan model evaluasi. (b). Pesantren NU tetap mempertahankan nilai-nilai yang menjadi warisan ulama NU sejak lampau. Dalam beragama Islam, pesantren berpegang kepada al-Quran, al-Sunnah, Ijma’ Qiyas, beraqidah ahlu as-sunnah wa al-jamaah berdasarkan Imam Abu Musa al-Asy’ari, dan Abu Mansur al-Maturidi. Mengakui mazham Hanfi, Maliki, Hambali dan Syafi’I, tetapi secara aplikatif pesantren NU hanya membelajarkan dan mengembangkan ajaran Syafi’iyah. Dalam bidang tasawuf mengikuti madzhab Imam al-Junaid al-Bagdadi dan Abu Hamid al-Ghazali. (c). Pesantren NU mengahdapi beberapa problematikan dalam menghadapi perubahan sosial. Problematika internal adalah : Alumni pesantren banyak yang mendirikan pesantren sendiri-sendiri, yang menyebabkan persaingan sesama pesantren menjadi semakin ketat. Regenerasi kiyai di pesantren, seringkali memunculkan pengasuh yang mempunyai kualitas yang menurun secara ilmiyah, dan lebih rendah dari sisi pengalaman. Banyak kiyai berkualitas ikut serta di panggung politik, yang mengurangi waktu untuk pesantren. Secara eksternal problematika yang dihadapi pesantren adalah: Tekanan ekonomi membuat pembiayaan menjadi lemah, karena sebagian besar santri berasal dari masyarakat kelas menengah ke bawah. Pemberian BOS kepada sekolah formal, membuat biaya pendidikan di sekolah formal menjadi lebih murah dibandingkan pembiayaan di pesantren. Perubahan cara pandang masyarakat dari mengutamakan kiyai, menjadi mengutamakan fasilitas pesantren, padahal fasilitas di pesantren masih minimalis. Peningkatan harga tanah sekitar pesantren, membuat pesantren sulit mengembangkan diri dalam menyediakan ruang belajar, lapangan olah raga lokasi parkir dll. Penggunaan internet dan telephon cerdas (HP) yang dilakukan santri, yang menyebabkan kita sangat susah mengantisipasi dan memastikan apakah santri menggunakannya secara positif.

Item Type: Book Section
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 370 Education (Pendidikan)
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > S1 Pendidikan Bahasa Arab
Depositing User: Puslitpen Ar-Raniry
Date Deposited: 07 Nov 2023 08:03
Last Modified: 07 Nov 2023 08:03
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/31439

Actions (login required)

View Item
View Item