Aplikasi Qanun Nomor 17 Tahun 2013 tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Aceh Terhadap Perlindungan Korban Kekerasan Seksual (Studi Kasus Peristiwa rumoh geudong Kabupaten Pidie)

Fitri Wahyuni, 150106112 (2022) Aplikasi Qanun Nomor 17 Tahun 2013 tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Aceh Terhadap Perlindungan Korban Kekerasan Seksual (Studi Kasus Peristiwa rumoh geudong Kabupaten Pidie). Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

[thumbnail of Aplikasi Qanun Nomor 17 Tahun 2013 tentang Komisi   Kebenaran dan Rekonsiliasi Aceh Terhadap Perlindungan Korban Kekerasan Seksual (Studi Kasus Peristiwa rumoh geudong Kabupaten Pidie)] Text (Aplikasi Qanun Nomor 17 Tahun 2013 tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Aceh Terhadap Perlindungan Korban Kekerasan Seksual (Studi Kasus Peristiwa rumoh geudong Kabupaten Pidie))
Fitri Wahyuni.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB)

Abstract

Pemberontakan Aceh terhadap pemerintah Indonesia pertama kali dilakukan oleh kelompok DI/TII yang dipimpin langsung oleh Daud Bereueh sebagai bentuk kekecewaan rakyat Aceh terhadap Jakarta. Pemberontakan kedua dipimpin oleh Hasan Tiro melalui Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Pemberontakan kedua tersebut menjadikan Aceh ditetapkan sebagai Daerah Operasi Militer (DOM) dan banyak terjadi peristiwa pelanggaran HAM di masa DOM tersebut. Peristiwa Rumoh Geudong, yang terletak di Desa Bili Aron Kecamatan Geulumpang Tiga Kabupaten Pidie, merupakan salah satu bukti nyata pelanggaran HAM. Keberadaan Rumoh Geudong dijadikan sebagai Pos Satuan Strategis dan Taktis (Pos Sattis) militer selama pemberlakuan DOM. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah pertama bagaimana bentuk kekerasan seksual yang terjadi di Rumoh Geudong, kedua bagaimana perlindungan terhadap korban kekerasan seksual di Rumoh Geudong ditinjau menurut Qanun No.17 Tahun 2013 tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Aceh. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan jenis penelitian dengan pendekatan yuridis empiris. Hasil penelitian dan kesimpulan dalam penelitian ini yaitu bentuk kekerasan seksual yang terjadi di Rumoh Geudong adalah pemerkosaan, penelanjangan secara paksa, penyetruman di bagian alat vital korban dan lain-lain. Bentuk-bentuk kekerasan tersebut merupakan salah satu strategi para pelaku sebagai bentuk ancaman kepada anggota GAM agar keluar dari tempat persembunyian. Qanun Nomor 17 Tahun 2013 memberikan mandat kepada KKR Aceh untuk memberikan perlindungan terutama kepada korban, saksi, atau keluarganya dengan cara mengambil pernyataan dari pihak tersebut kemudian KKR Aceh merekomendasikan kepada lembaga Negara yang mempunyai wewenang kuat seperti Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban dan juga Komnas HAM mengingat KKR Aceh tidak memiliki kewenangan dalam menjatuhkan hukuman.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih > 2X4.5 Hukum Pidana Islam (Jinayat) > 2X4.542 Perkosaan dan Kekerasan Seksual
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Ilmu Hukum
Depositing User: Fitri Wahyuni Fitri
Date Deposited: 30 Aug 2023 02:13
Last Modified: 30 Aug 2023 02:13
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/31510

Actions (login required)

View Item
View Item