Tradisi Tёt Apam Pada Hari Pertama Kematian di Gampong Teungoh Musa Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya

Zurratul Aini, 190501010 (2023) Tradisi Tёt Apam Pada Hari Pertama Kematian di Gampong Teungoh Musa Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya. Other thesis, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

[thumbnail of Tradisi Tёt Apam Pada Hari Pertama Kematian di Gampong Teungoh Musa Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya.] Text (Tradisi Tёt Apam Pada Hari Pertama Kematian di Gampong Teungoh Musa Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya.)
DONE ZURRATUL AINI UPLOAD.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB)

Abstract

Tradisi tёt apam merupakan tradisi turun temurun dari nenek moyang yang masih dilakukan sampai sekarang. Khanduri apam pada hari pertama kematian merupakan tradisi khanduri yang diberikan kepada ruh orang yang telah meninggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan tёt apam, makna dan simbol tёt apam, serta pandangan masyarakat terhadap tradisi tёt apam pada hari pertama kematian. Penelitian ini dilakukan di Gampong Teugoh Musa Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie jaya, metode yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya data yang didapatkan melalui analisa dengan cara, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, proses tёt apam, bahan yang digunakan adalah beras yang sudah digiling menjadi tepung, setelah digiling tepung tersebut dijemur di bawah terik matahari agar adonannya dapat menghasilkan tekstur yang bagus dan kenyal, tepung beras dan santan kelapa dicampur dengan air dan garam lalu tuangkan kedalam wadah tanah liat dengan menggunakan aweuk (centong), saat adonan apam sudah matang terlihat berlubang-lubang, kemudian adonan tersebut dapat diangkat dan diletakkan di atas nampan yang dilapisi daun pisang. Makna yang dimaksudkan sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat Allah yang sudah diberikan, dan juga sebagai bentuk sedekah. Simbol pada hari pertama kematian masyarakat percaya bahwa apam itu sebagai simbol payung waktu hari akhirat karena bentuk apam bulat menyerupai payung. Pandangan masyarakat terhadap tradisi tёt apam pada hari pertama kematian sangat baik karena tradisi ini tidak bertentangan dengan agama Islam karena diniatkan untuk bersedekah bukan untuk dijadikan sesajian serta berdampak positif.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 307 Komunitas > 307.72 Komunitas Pedesaan
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > S1 Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Zurratul Aini Aini
Date Deposited: 04 Sep 2023 02:12
Last Modified: 04 Sep 2023 02:12
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/31538

Actions (login required)

View Item
View Item