Aplikasi Vinegar Air Cucian Beras terhadap Mutu Ikan Tongkol (Euthynnus Affnis) (Studi Kasus : Tempat Pelelangan Ikan Lampulo, Banda Aceh)

Ikan terutama ikan laut cenderung lebih cepat terjadi pembusukan. Kandungan air dalam ikan hampir mencapai 80% dan pH pada daging ikan mendekati netral serta dagingnya sangat mudah dicerna oleh enzim autolysis yang mengakibatkan daging menjadi lunak, sehingga menjadi tempat yang mudah bagi bakteri pembusuk untuk berkembang biak. Maka dilakukanlah penelitian untuk mencari pengawet alami bagi ikan laut. Tujuannya Mengkaji proses vinegar air cucian beras. Mengkaji pengaruh sifat kimia, organoletik dan mikrobilogi pengawetan ikan dengan vinegar air cucian beras Metode yang digunakan adalah fermentasi air cucian beras dengan bantuan Symbiotic culture of Bacteria and yeast ( Scoby) selama 14 hari. Hasil dari fermentasi tersebut berupa vinegar yang mengandung air cuka ( asam ) dan diaplikasikan pada ikan tongkol sebagai pengawet alami. Kemudian di dilihat sifat kimia, mikrobilogi dan uji organoleptik pada ikan tongkol. Aplikasi vinegar air cucian beras pada ikan tongkol, kadar air terendah di dapat pada hari ke 3 sebanyak 32,07 %, kadar lemak tertinggi 1,48 % pada hari 1 suhu ruang, kadar protein 47, 12%, mikrobiologi ( TPC ) 0,5 x 108 pada hari 1 suhu 4oC, TVB-N dengan 30,76 pada hari 1 suhu 4oC, Derajat keasamaan ( pH) pada suhu 4oC 4, dengan organoleptik berdasarkan bau, penampakan, rasa dan tekstur. Dapat disimpulkan bahawa vinegar air cucian beras dapat dibuat dengan proses fermentasi dan bisa digunakan sebagai pengawet alami ikan tongkol.