Diaspora Jawa di Aceh (Studi tentang Moderasi Sosial Budaya dan Edukasi dalam Keluarga)

Sri Suyanta, 2026096701 (2023) Diaspora Jawa di Aceh (Studi tentang Moderasi Sosial Budaya dan Edukasi dalam Keluarga). In: Diaspora Jawa di Aceh (Studi tentang Moderasi Sosial Budaya dan Edukasi dalam Keluarga). Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Diaspora Jawa di Aceh (Studi tentang Moderasi Sosial Budaya dan Edukasi dalam Keluarga)] Text (Diaspora Jawa di Aceh (Studi tentang Moderasi Sosial Budaya dan Edukasi dalam Keluarga))
LP_PTKSN_2020-Sri Suyanta.pdf
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini tentang diaspora Jawa di Aceh dalam memoderasi sosial budaya, terutama dalam penyelenggaraan pendidikan informal. Meski hanya sekitar 8%, eksistensinya telah memperkaya heterogenitas masyarakat Aceh. Mereka menempati kantong-kantong transmigran di wilayah Aceh dan seputar perkotaan. Terdapat tiga varian diaspora Jawa di Aceh, yaitu diaspora yang datang masa penjajahan Belanda, diaspora yang datang masa pemerintahan RI terutama melalui program bertransmigrasi, diaspora yang datang masa reformasi atas keinginan sendiri atau tugas negara. Durasi menetap memengaruhi tingkat pembauran seperti pada diaspora pertama dan kedua, apalagi kemudian terjadi perkawinan lintas suku, terutama antara suku Jawa dan Aceh. Moderasi penyelenggaraan pendidikan informal tampak pada keseimbangan antara nilai-nilai budaya Jawa dan Aceh dengan tetap mengakomodasi kelebihan pada masing-masing. Keberlanjutan pendidikan bagi anak-anaknya penting, baik sekolah maupun di madrasah dengan tetap mempertimbangkan tambahan pendidikan agama di TPA-TPA terdekat seperti umum terjadi di Jawa, tetapi di sini dengan kebeadaan balai-balai seumebeut dan dayah juga menjadi tumpuhan bagi pendidikan anak-anaknya. Anak-anak dan keluarga diaspora Jawa di Aceh relatif masih mewarisi nilai-nilai budaya Jawa di samping berlaku bersesuaian dengan nilai-nilai budaya Aceh. Di antaranya terbiasa mengikuti tradisi khandhuri molod, bersilaturahim di hari raya Idul Adha, melakukan aktivitas syukuran di bulan Muharam, mak meugang meski tidak ketat, tetapi juga gelar wayang, kethoprak, dan kuda kepang atau kuda lumping. Diaspora kelompok ketiga, yang datang ke Aceh secara mandiri, meskipun tidak mengikuti budaya Aceh, tetapi tetap menghormatinya dan hingga kini, belum pernah ditengarai adanya konflik budaya antara diaspora Jawa dan masyarakat Aceh.

Item Type: Book Section
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi)
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 370 Education (Pendidikan)
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 390 Customs, Etiquette, Folklore (Adat Istiadat, Etiket, Folklor)
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > S1 Manajemen Pendidikan Islam
Depositing User: Puslitpen Ar-Raniry
Date Deposited: 07 Nov 2023 08:37
Last Modified: 07 Nov 2023 08:37
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/31566

Actions (login required)

View Item
View Item